Kebut Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Menko Airlangga Gandeng KADIN

Selasa, 04 Oktober 2022 – 23:49 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia tentang percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyepakati nota kesepahaman (MoU) dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Bentuk kerja sama yang dijalin ditujukan untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Di dalamnya pemerintah akan memberikan bantuan berupa identifikasi perencanaan dan proyek percontohan di daerah-daerah untuk pengentasan kemiskinan ekstrem," ucap Airlangga saat Peluncuran Gerakan Kemitraan Inklusif Untuk UMKM Naik Kelas yang diselenggarakan di Smesco Jakarta, Senin (3/10).

BACA JUGA: Pertemuan Airlangga-Puan Bakal Membuka Peluang Koalisi di Pilpres 2024

Menko Airlangga mengatakan, MoU tersebut digunakan sebagai rujukan dalam pembuatan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan mengentaskan kemiskinan ekstrem di sekitar lokasi perusahaan.

"Pemerintah juga sedang menyusun revisi Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang TJSL Perseroan Terbatas guna mengatur keberadaan CSR di sekitar lokasi perusahaan dengan radius tertentu," pungkasnya.

BACA JUGA: Airlangga: KIB Masih Terbuka Menjajaki Koalisi dengan Parpol Lain Hingga Agustus 2023

Lebih lanjut, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045.

"Semua upaya ini bertujuan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045 yang dicanangkan presiden. Di mana kita memastikan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar empat di dunia dan memastikan kesejahteraan bangsa dan masyarakat Indonesia,” ujar Arsjad.

BACA JUGA: IMX 2022 Digelar, Menko Airlangga: Modifikator Punya Pasar yang Besar

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo yang hadir secara langsung juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi situasi tantangan global harus ada sinergis kerja sama yang kompak antara pemerintah, UMKM dan swasta.

"Kita perlu yang namanya Indonesia incorporated. Yang besar, yang menengah, dan yang kecil bekerja sama menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan secara konkret," ucap Presiden.

Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Sekretaris Kabinet Pramonong Anung Wibowo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler