Kebutuhan Gula Industri Diprediksi 3,6 Juta Ton

Kamis, 14 Desember 2017 – 10:28 WIB
Ilustrasi gula. Foto: Nurchamim/Radar Semarang/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memprediksi konsumsi gula mentah untuk kebutuhan industri pada 2018 mencapai 3,6 juta ton.

Prediksi itu lebih tinggi enam persen dibanding konsumsi gula mentah kebutuhan industri 2017 sebesar 3,4 juta ton.

BACA JUGA: Empat Jenis Makanan ini Penyebab Diabetes

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan, proyeksi pertumbuhan konsumsi berada di bawah proyeksi pertumbuhan industri makanan minuman sebesar 7-8 persen.

“Kami tidak mengambil angka yang terlalu agresif. Pemerintah mengindikasikan pertumbuhan konsumsinya sekitar 5-6 persen," ujar Panggah, Rabu (13/12).

BACA JUGA: Pak Nasir Dorong Pertumbuhan Perusahaan Berbasis Teknologi

Kebutuhan gula nasional sepanjang 2016 mencapai 5,7 juta ton.

Sebanyak 2,9 juta ton di antaranya merupakan kebutuhan industri.

BACA JUGA: Pulang Pisau Menuju Era Industri

Sisanya, sebanyak 2,8 juta ton merupakan konsumsi masyarakat.

Produksi  gula pada 2016 lalu hanya mencapai 2,2 juta ton.

Sebanyak 1,2 juta ton di antaranya merupakan hasil produksi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

Sedangkan sisanya sebanyak 999.600 ribu ton merupakan produksi swasta.

Tahun ini, produsen BUMN ditarget memproduksi sebanyak 1,6 juta ton gula. Selisih permintaan dengan realisasi produksi sebesar 4,2 juta ton pada tahun lalu itu terpenuhi dengan cara impor.

Pada tahun ini, selisih tersebut diperkirakan semakin melebar lantaran realisasi produksi tak sesuai harapan.

"Dari indikasinya, produksi tahun ini jauh lebih rendah dari tahun lalu," pungkasnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Perkebunan dan Hortikultura Kemenko Perekonomian Willystra Danny memproyeksikan kebutuhan gula konsumsi dan industri mencapai 6,8 juta ton pada 2020.

"Kebutuhan terus meningkat, tapi produksinya terus menurun. Gap yang semakin melebar itu menjadi alasan mengapa impor raw sugar terus meningkat," jelas Willystra. (dai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gas Domestik Mahal, Industri Bangkrut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler