Kebutuhan Hunian Masih Tinggi, BTN Berharap Sekolah Properti Melahirkan Developer Baru

Sabtu, 18 Februari 2023 – 13:50 WIB
Pasokan hunian bekas atau seken mengalami lonjakan cukup drastis secara tahunan pada September 2022 yakni sebesar 35,4 persen. Ilustrasi perumahan: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, YOGYAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berharap sekolah properti besutan Pesantren Property Indonesia (PPI) dan Greatedu melahirkan developer baru.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Cabang BTN Yogyakarta, Saniman dalam acara Pembukaan Rangkaian Pelatihan Property Tahun 2023 dan Pelatihan 3 Hari Jadi Developer Perumahan Subsidi, di Yogyakarta, Jumat (17/2).

BACA JUGA: Gelar Bazar di Sarinah, BTN Dukung Program Belanja Produk UMKM

“Harapannya, dari acara ini lahir developer-developer baru yang turut menggerakkan perekonomian daerah dan negara,” ujar Saniman.

Dia menambahkan, untuk peserta yang sudah menjadi developer bisa menyerap semua ilmu agar perkembangannya semakin pesat.

BACA JUGA: Modern Waterfront Residence, Hunian Nyaman di Lokasi Strategis

Menurut Saniman, saat ini, kebutuhan hunian masih tinggi.

Hal itu terlihat dari backlog kepemilikan hunian yang mencapai 11,4 juta orang, dan backlog hunian yang mencapai 7,6 juta orang.

BACA JUGA: Menjangkau Wilayah 3T, Ganjar Milenial Kaltim Peduli Pendidikan Tertinggal & Terpencil

Karena itu, dia mengapresiasi sekolah properti yang mampu melahirkan developer baru untuk membangun hunian bagi masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya acara sekolah properti ini. Karena penyediaan rumah sebagai sarana pembinaan keluarga yang layak dan terjangkau merupakan amanah Amanah UUD 1945 dan UU Perumahan & Lingkungan Permukiman Nomor 1/2011," terang dia.

Sekolah properti yang digagas oleh PPI dan Greatedu ini dilangsungkan di Yogyakarta selama tiga hari, 17-19 Februari 2023.

Sekolah tersebut dibimbing oleh para pakar-pakar properti yang sudah puluhan tahun menjadi pengembang properti di Indonesia.

“Akan sangat baik acara ini dilakukan secara berkala sehingga banyak peserta yang bisa menambah ilmu dan pengalamannya untuk menjadi seorang developer sukses,” tutur Saniman.

Sementara itu, Bambang Ifnurudin Hidayat, pakar properti sekaligus pendiri PPI mengatakan, kegiatan kali ini merupakan sekolah properti offline perdana pascapandemi Covid-19.

“Sekolah ini nantinya melahirkan developer-developer baru Indonesia,” harapnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler