BANJARMASIN – Kebutuhan tenaga kesehatan di Kalsel ternyata masih cukup tinggi. Pasalnya hingga kini masih ada beberapa desa atau daerah terpencil yang belum memiliki tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Rosihan Adhani mengatakan, tahun ini pihaknya akan kembali membuka kesempatan kepada para tenaga kesehatan untuk memberikan pengabdiannya kepada masyarakat di Banua.
“Tahun ini kita ada formasi cukup banyak untuk tenaga kesehatan,” ujar Rosihan kepada wartawan koran ini, kemarin.
Diterangkan Rosihan, formasi tenaga kesehatan tersebut paling banyak adalah untuk tenaga pegawai tidak tetap (PTT) bidan. Formasi bidan PTT cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan bidan desa yang saat ini belum mencapai 100 persen di Kalsel.
“Program satu bidan satu desa tahun ini akan terus berlanjut, harapannya tahun ini semua desa di Kalsel sudah memiliki bidan,”ucapnya.
Ada 300 formasi bidan PTT yang anggarannya berasal dari pemerintah pusat tersebut. Di Kalsel sendiri dari 281 desa dari sekitar 1.200 desa yang belum memiliki bidan. Jika sebanyak 300 formasi PTT pusat tahun ini terpenuhi, maka semua desa di Kalsel akan memiliki bidan.
“Kalau 300 formasi itu penuh, maka semua desa kita sudah ada bidan. Sekarang ada 281 yang belum mempunyai bidan desa, tapi ada beberapa desa yang mungkin juga bidannya pindah atau kontraknya habis jadi kita juga bisa isi dengan formasi sebanyak 300 tersebut,” cetusnya.
Diterangkan mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar ini, saat ini jumlah lulusan kebidanan di Kalsel sudah mencukupi. Sehingga, ia yakin kuota 300 PTT pusat akan terpenuhi di Kalsel. Kondisi tersebut cukup menggemberikan jika dibandingkan dengan kondisi tahun lalu. Sebelumnya, formasi yang disediakan banyak namun jumlah lulusannya tak mencukupi.
“Makanya tahun ini kita tidak anggaran PTT daerah karena pengalaman tahun lalu hanya separuh yang terserap,” katanya.
Selain membuka lowongan untuk bidan, rekrutmen tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis juga akan dilakukan tahun ini. Rekrutmen tahun ini bertujuan memenuhi kebutuhan dokter di puskesmas.
“Idealnya satu puskesmas satu dokter. Khusus untuk puskesmas perawatan harus ada dua dokter. Semua puskesmas sudah memiliki dokter tapi kita tetap rekrut yang baru untuk mengantisipasi jika ada dokter yang pindah,” tandasnya. (tas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesum Digubuk, Keluarga Ancam Wartawan
Redaktur : Tim Redaksi