jpnn.com - TERNATE - Jumlah kebutuhan uang (outflow) di Malut Utara (Malut) selama Ramadan hingga Idul Fitri diperkirakan mencapai Rp 590 miliar. Ini berarti meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama 2015 yang hanya Rp 528 miliar.
Menurut Manager Komunikasi, Koordinasi dan Kebijakan (K3) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Maluku Utara, Marthin L. Lumenta, secara nasional diproyeksi kebutuhan uang (outflow) periode Ramadan dan Idul Fitri sebesar Rp 160,4 triliun.
BACA JUGA: Tambang Emas Banyuwangi Segera Berproduksi
Itu naik dibandingkan Ramadan tahun sebelumnya kebutuhan uang hanya Rp 140 triliun.
“Proyeksi tahun ini lebih tinggi karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain pembayaran gaji 13 dan 14 bagi PNS/TNI/Polri, kemudian jumlah hari libur lebih banyak dibandingkan 2015 dan penambahan titik dan frekuensi penukaran baik BI maupun perbankan,” katanya.
BACA JUGA: Industri Karet Terancam Oligopoli
Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan uang tunai BI melakukan optimalisasi distribusi persediaan uang. Sementara untuk memenuhi kebutuhan non tunai, BI mempersiapkan infrastruktur dan layanan sistem pembayaran agar dapat mengantisipasi peningkatan transaksi pembayaran nontunai baik melalui System Real Time Gross Settlement (RTGS), maupun System Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Pria yang belum lama menjabat manager K3 ini mengatakan, berdasar surat BI pusat nomor 17/35/DPSP, terhitung sejak 1 Juli 2016 batas nilai nominal transfer dana untuk system BI-RTGS diubah dari Rp 500 juta ke atas per instruksi menjadi di atas Rp 100 juta per instruksi. (tr-03/onk)
BACA JUGA: Anak Usaha Wika Tawarkan Apartemen Berkonsep Keraton
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Bakal Impor 2.500 Ton Bawang Merah
Redaktur : Tim Redaksi