Kecam Singapura, Politikus PKS Soroti Khotbah UAS soal Persahabatan Serumpun

Rabu, 18 Mei 2022 – 21:20 WIB
Ustaz Abdul Somad. Foto: Instagram ustadzabdulsomad_official

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf mengkritik keras Singapura yang menilai Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai penceramah ekstremis, sehingga negara berjuluk Singa itu menolak masuk ulama kelahiran Sumatera Utara tersebut.

"Tuduhan yang serius dan sensitif bagi umat," kata Bukhori melalui layanan pesan, Rabu (18/5).

BACA JUGA: Kang Ace Tagih Pembuktian Singapura Setelah Cap UAS Penceramah Ekstremis

Menurut legislator Daerah Pemilihan I Jawa Tengah itu, UAS selama ini dikenal sebagai cendekiawan muslim yang berpengaruh, tidak hanya di Indonesia, melainkan hingga Malaysia dan Brunei Darussalam. 

Selain itu, UAS memiliki sumbangsih besar dalam menyelesaikan berbagai problematika umat.

BACA JUGA: Singapura Tuduh UAS Ekstremis, Diduga Ada Oknum di Indonesia Berperan, Siapa?

Kemudian, kata Bukhori, UAS juga rutin berceramah yang berbicara tentang persahabatan serumpun antara kedua negara di mana Islam sebagai pemersatunya.

Dari situ, dia merasa UAS tidak layak dicap ekstremis sehingga ditolak masuk ke wilayah Singapura.

BACA JUGA: Novel PA 212 Bereaksi Keras Setelah UAS Ditolak Singapura lalu Mengucap Busuk

"Reputasinya sebagai ulama yang bersikap positif sekaligus intelektual yang memiliki sumbangsih terhadap dakwah Islam," kata Bukhori.

Sebelumnya, otoritas Singapura melarang UAS masuk ke wilayah negara itu pada Senin (16/5). 

Awalnya, pihak negara yang berbatasan dengan Batam itu tidak memerinci alasan melarang masuk UAS. Namun, tuntutan publik membuat Singapura membeberkan alasan menolak masuk UAS.

Otoritas Singapura kemudian menyebut melarang masuk UAS dengan alasan bahwa alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir itu dianggap sebagai penceramah yang menyebarkan ajaran ekstremis. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UAS Diusir dari Singapura, Reza Indragiri Bereaksi Keras, Simak Kalimatnya


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler