jpnn.com, BONDOWOSO - Tim ahli peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung mengunjungi Kecamatan Ijen Bondowoso, Jawa Timur.
Tim ini melakukan penelitian tentang penyebab trjadinya semburan gas beracun belerang di 7 dusun kaki Gunung Ijen pada 21 Maret lalu.
BACA JUGA: Kawah Gunung Ijen Keluarkan Gas Beracun, Tenggorokan Panas
Dari hasil penelitiannya, gas beracun dipastikan berasal dari kawah Gunung Ijen yang mengalami peningkatan aktivitas.
Akibatnya, pusat kawah mengeluarkan gas karbondioksida, CO2, dan hydrogen sulfide, H2S, dengan jumlah sangat banyak dan dominan.
BACA JUGA: Kawah Gunung Ijen Keluarkan Gas Belerang Berbahaya
H2S sendiri merupakan gas beracun, tidak berwarna, berbau busuk, dan biasanya keluar dari aktivitas gunung berapi.
Sedangkan aliran gas hingga ke wilayah Kecamatan Ijen, disebabkan karena arah angin dan arah pembuangan air belerang yang melalui kalipait.
"Setelah kejadian serta menurut hasil penelitian, kondisi aktivitas kawah saat ini sudah terus mengalami penurunan dan dinyatakan bahwa kondisi pemukiman Kecamatan Ijen telah aman," ujar peneliti ahli geologi dari PVMBG Sofyan Primulyana.
Meski kondisi Kecamatan Ijen telah aman, masyarakat masih dilarang untuk mendekat ke lokasi kawah, karena aktivitas berupa gempa skala kecil masih kerap terjadi.
Seperti diketahui puluhan warga Ijen sempat mengalami keracunan karena menghirup semburan gas beracun dari lokasi kawah tersebut. (yos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia