jpnn.com, PROBOLINGGO - Polisi dari Polres Probolinggo masih menyelidiki penyebab kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan yang menewaskan seorang penumpang di jalur Pantura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (10/12).
Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Ipda Aditya Wikrama menyebut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, kecelakaan diduga akibat kekalaian pengemudi pikap.
BACA JUGA: Info Terkini dari Polisi soal Kecelakaan Maut Menewaskan 7 Orang di Bengkulu
"Diduga penyebabnya karena kealpaan dan kelalaian pengemudi pikap yang mengalami konsentrasi menurun dalam mengemudi," kata Ipda Aditya dikonfirmasi melalui telepon
Kronologis kecelakaan berawal dari pikap bernomor polisi P-9638-GE dikemudikan Pranyoga dengan membawa muatan buah manggis berjalan dari arah timur ke barat.
BACA JUGA: Diejek Cuma Bisa Jualan Jokowi, Prabowo Menanggapi dengan Kalimat Begini
Sesampai di TKP, diduga pengemudi mengalami penurunan konsentrasi sehingga bergerak ke arah utara.
"Kemudian menabrak sisi kanan kendaraan truk Fuso dengan nopol BM-9021-AU yang dikemudikan Angga Eka yang berjalan dari arah barat ke timur (arah berlawanan) hingga berputar berbalik arah," tuturnya.
BACA JUGA: Elf Bawa 17 Penumpang Kecelakaan Tunggal di Jalur Cino Mati, Satu Orang Meninggal
Pada saat bersamaan, di belakang kendaraan pikap terdapat sepeda motor bernopol L-3742-FU yang dikendarai Budiyono sehingga terkena imbas dan terjatuh.
"Akibat kecelakaan beruntun itu, sopir pikap Pranyoga, warga Kabupaten Jember meninggal dunia di lokasi kejadian, kemudian dibawa petugas ke RSUD Waluyo Jati," katanya.
Semua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut sudah dibawa ke Satlantas Polres Probolinggo.
Sementara itu, jenazah pengemudi pikap juga sudah dibawa ke rumah duka di Kabupaten Jember.
Aditya mengimbau semua pengendara yang melintas di jalur Pantura untuk meningkatkan kewaspadaannya selama mengemudi.
"Apabila mengantuk, sebaiknya berhenti dahulu dan istirahat," ucapnya.(ant/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam