jpnn.com, KABUL - Ledakan bom pinggir jalan di Kabul yang menghantam bus pegawai pemerintah Afghanistan menewaskan tiga orang dan melukai 11 orang lainnya pada Kamis (18/3), menurut pejabat.
Peristiwa itu terjadi ketika pemerintah Afghanistan, Taliban, dan negara penting lainnya seperti Amerika Serikat dan Rusia, bertemu di Moskow dalam upaya mengurangi kekerasan guna menuju proses perdamaian Afghanistan.
BACA JUGA: Taj Mahal Sempat Diancam Serangan Bom, Seribu Wisatawan Langsung Diungsikan
Juru bicara Kepolisian Kabul mengonfirmasi jumlah korban tewas tanpa informasi lebih lanjut. Pejabat lainnya menyebutkan bahwa kendaraan tersebut membawa pegawai pemerintah Afghanistan.
Ledakan mengenai bus yang disewa oleh Kementerian Informasi dan Teknologi Afghanistan untuk antar jemput pegawai, kata penasihat kementerian, Abdul Samad Hamid Poya.
BACA JUGA: Pria Asal Suriah Rencanakan Serangan Bom di Jerman
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Akan tetapi, pemerintah Afghanistan menyalahkan Taliban lantaran kelompok tersebut menjalankan aksi pembunuhan terhadap pegawai pemerintah, tokoh masyarakat sipil dan wartawan.
Kelompok Taliban membantah keterlibatan mereka dalam aksi tersebut.
BACA JUGA: Kerja KPU Tak Terpengaruh Ancaman Serangan Bom
Sehari sebelumnya, sembilan anggota pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam kecelakaan helikopter di bagian tengah negeri penuh konflik tersebut.
Melalui pernyataan pada Kamis, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan masih menyelidiki kecelakaan di Provinsi Maidan Wardak tersebut.
Korban tewas mencakup anggota kru dan personel pasukan khusus.
Sumber di Angkatan Udara dan pejabat setempat mengatakan kepada Reuters bahwa helikopter tersebut terhantam roket saat lepas landas. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil