Kecelakaan Laut di Maluku, 5 Lansia dan 1 Balita Meninggal Dunia

Selasa, 22 Februari 2022 – 11:31 WIB
FOTO ARSIP - Tim SAR Basarnas Ambon, Maluku, Selasa (30/11/2021) menghentikan operasi pencarian setelah berhasil menemukan jasad seorang nelayan yang tenggelam di kedalaman 25 meter. (FOTO ANTARA/Daniel)

jpnn.com, AMBON - Sebanyak lima orang lanjut usia (lansia) dan seorang balita meninggal dunia dalam musibah kecelakaan laut tenggelamnya longboat Rajawali di Perairan Tanjung Burang, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Senin (21/2). 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari menjelaskan lima korban meninggal dunia yang telah terdentifikasi, yakni Oinar Uar Husin (72), Mboisiti Rumra (88), Tajali Salamun (66), Suryati Fer (70), Ahad Renel (70), sedangkan satu balita perempuan belum diketahui identitasnya.

BACA JUGA: Widodo Sempat Berteriak Minta Tolong Sebelum Hilang Tenggelam di Danau Toba

"Korban yang meninggal dunia kebanyakan berusia lanjut dan ditambah seorang balita berjenis kelamin perempuan yang usianya antara enam hingga delapan tahun," kata Mustari di Ambon, Selasa (22/2). 

Basarnas mengetahui musibah kecelakaan ini setelah menerima informasi dari seorang bernama Memet (39), warga Ohoi Banda Efruan, Kecamatan Kei Besar Utara Timur.

BACA JUGA: Perahu Bocor dan Tenggelam, Nelayan Indramayu Hilang, Tim SAR Sisir Lokasi

Dia menerangkan bahwa pada Senin, (21/2) sekitar pukul 07.15 WIT, longboat yang mengangkut 25 orang, termasuk nakhoda, berangkat dari Watdek, Kota Tual menuju Desa Banda Eli, Kecamatan Kei Besar Utara Timur (Malra).

Namun, setiba di Perairan Tanjung Burang sekitar pukul 14.40 WIT, longboat tersebut diterpa gelombang tinggi yang diperkirakan sekitar 3 meter - 4 meter disertai angin kencang sehingga kemasukan air dari bagian depan dan samping sampai akhirnya tenggelam.

BACA JUGA: Tiga Remaja Tewas Tenggelam saat Berwisata di Pantai Niyama Tulungagung

Tim SAR gabungan menggunakan KN SAR Baharata di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, Kecamatan Dullah Selatan,  langsung melakukan upaya pencarian dan mengevakuasi 19 penumpang lainnya yang selamat.

Pukul 17.20 WIT, para korban meninggal dunia dievakuasi ke Desa Banda Eli, Kecamatan Kei Besar Utara Timur untuk dilakukan pemakaman.

Selanjutnya, pada pukul 16.25 WIT, Tim SAR gabungan berangkat dengan KN. SAR Baharara 242 dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Negeri Tual menuju lokasi kejadian dengan titik koordinat 5°15'786'' S 132°8'406''E, heading : 51° timur laut Kota Tual.

Pukul 17.30 WIT, tim SAR gabungan tiba di perairan laut antara Pulau Tual dan Pulau Kei Besar, tetapi karena gelombang tinggi diperkirakan antara 4 meter - 5 meter, sehingga mereka tidak bisa melanjutkan pencarian dan tim kembali ke Kota Tual.

“Korban selamat yang baru teridentfikasi di antaranya Sharin Uar selaku nakhoda/pemilik longboat, Ndener Salamun, Kadir Sanmas, Babau Latar, dan Ahmat Tahatyanan,” kata Mustari.

Ikut dalam kegiatan penyelamatan Kepala Pos Sar Tual Rusdianto dan kru Kapal SAR 10 orang, Kapten Bakamla Helwan Andriansya dan tiga orang anggota Bakamla Tual, Aipda. M. Besan dan satu orang anggota Polairud Tual, anggota Unit Intel Lanal Serka Amin, personel Deninteldam XVI/Pattimura Sertu Ari Agus M dan keluarga korban 42 orang. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler