jpnn.com - SELAIN merenggut korban jiwa, kecelakaan maut di Jalan Raya Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (28/12) melumpuhkan akses jalur pantai utara (pantura). Sekitar dua jam kendaraan yang melintas tak bergerak sama sekali setelah kecelakaan maut tersebut terjadi.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bromo, kemacetan di jalur pantura Probolinggo–Pasuruan kemarin mencapai sekitar 30 kilometer. Mulai jembatan Desa Banjarsari di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, sampai di Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
BACA JUGA: Kamar RSUD Tongas Dipenuhi Mayat
Hampir dua jam kendaraan terjebak di jalan raya, terutama ketika dilakukan evakuasi korban dan kendaraan di tempat kejadian perkara (TKP). Kecelakaan itu sendiri terjadi sekitar pukul 16.10, sedangkan kendaraan baru terurai kira-kira pukul 18.00. Itu pun polisi sudah menerapkan buka tutup jalan.
Hingga pukul 21.00, Sabtu (28/12) malam kemacetan masih mengular di ruas jalan tersebut. Maklum, ketika seluruh korban dirujuk ke RSUD Tongas, titik kemacetan kemudian berada di dua tempat, yakni TKP kecelakaan dan rumah sakit (RS). RS sendiri berada di tengah-tengah arus lalu lintas yang mengalami kemacetan. ”Kami terapkan buka tutup (lalu lintas), tidak bisa jalan dua arah,” ujar salah seorang anggota Unit Lantas Polsek Tongas.
BACA JUGA: Dituduh Maling, Rumah Dibakar Massa
Bukan hanya itu, keluar masuknya ambulans serta mobil polisi juga membuat kendaraan harus mengalah. ”Kendaraan sementara harus berhenti. Diutamakan keselamatan korban dan penanganan oleh kepolisian,” imbuh petugas yang mewanti-wanti namanya tak dikorankan tersebut.
Banyaknya masyarakat yang menonton situasi kalang kabut di RS juga punya andil memacetkan jalan. Hampir di sepanjang ruas jalan dari arah timur dan barat, berjejer warga yang ingin melihat situasi. ”Macetnya diperkirakan sampai 30 kilometer,” terangnya. (rf/mie/c9/agm)
BACA JUGA: Pemprov Sumut Umumkan CPNS Tanpa Rangking
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demam Berdarah Rengut 12 Nyawa
Redaktur : Tim Redaksi