Kecelakaan Tol Cipularang: Sopir Dump Truk Jalani Tes Urine

Selasa, 03 September 2019 – 19:48 WIB
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan Tol Cipularang. Foto : Ali Khumaini/Antara

jpnn.com, PURWAKARTA - Polres Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melakukan tes urine sopir dump truk yang terlibat kecelakaan Tol Cipularang Kilometer 91, Senin kemarin.

Tes urine terhadap sopir dump truk nopol B-9410-UIU bernama Subana (40) itu merupakan standar pemeriksaan.

BACA JUGA: Polisi: CCTV di Lokasi Kecelakaan Maut Tol Cipularang Mati

"Jika yang bersangkutan terpengaruh narkoba atau alkohol, pasti tidak konsentrasi (saat mengemudi). Makanya dites urine," kata Kapolres setempat AKBP Martius, di Purwakarta, Selasa.

BACA JUGA : Korban Tewas di Kecelakaan Tol Cipularang Tak Diketahui Identitasnya

BACA JUGA: Kecelakaan di Tol Cipularang, Mobil Terbakar dan Ringsek Bisa Dipertanggungkan ke Asuransi

Di antara tujuan pemeriksaan itu ialah untuk mengetahui apakah sopir itu terpengaruh narkoba atau tidak.

Setelah dilakukan tes urine, ternyata sopir dump truk itu negatif menggunakan narkoba.

BACA JUGA: Korban Tewas di Kecelakaan Tol Cipularang Tak Diketahui Identitasnya

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 pada Senin (2/9) diduga akibat dump truk yang overload atau kelebihan muatan.

Meski begitu, hingga kini pihaknya masih terus mendalami kasus kecelakaan yang melibatkan 20 kendaraan. Termasuk memeriksa sejumlah saksi yang di antaranya sopir dump truk bernama Subana (40).

BACA JUGA : Tragedi Cipularang: 20 Kendaraan Terlibat Kecelakaan, 9 Orang Tewas

Jalan Tol Cipularang Kilometer 91 di sekitar lokasi kejadian kondisinya sedikit menurun sehingga, kendaraan besar jenis dump truk yang mengangkut tanah merah itu hilang kendali.

Akibat beban muatannya yang overload, sistem pengereman kendaraan besar itu terganggu. Sehingga, dump truk tersebut menabrak apa saja yang ada di depannya.

"Dari keterangan saksi, kendaraan tersebut mengangkut 34 ton tanah merah. Padahal, kapasitas dari dump truk itu hanya 20 ton. Jadi jelas, itu overload," katanya.

Atas hal itu, untuk sementara pihaknya menduga kecelakaan beruntun terjadi akibat dua kendaraan dump truk yang kelebihan muatan.

"Sopir truk sampai sekarang masih diperiksa, tapi statusnya masih saksi," kata dia.

Kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta itu pada Senin (2/9) melibatkan 20 kendaraan. Beberapa kendaraan hangus terbakar.

Sembilan orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka akibat kecelakaan Tol Cipularang. (alikhumaini/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kondisi Jalan Terkini Setelah Kecelakaan Tol Cipularang


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler