WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (13/4) kemarin mengumumkan pembatalan pemberian bantuan pangan untuk Korea Utara (Korut). Keputusan AS diambil setelah setelah Korut bersikeras meluncurkan roket yang dianggap banyak kalangan sebagai upaya uji-coba senjata terselubung.
Dilaporkan oleh AFP Sabtu (14/4), pemerintahan Barack Obama mengatakan bahwa mereka tidak mungkin membantu Korut mengingat negara tersebut telah melanggar kepercayaan yang diberikan oleh AS. Sebelumnya, AS telah menunda pengiriman bantuan 240,00 ton bahan pangan sesaat setelah berita tentang rencana peluncuran roket Korut mengemuka.
“Upaya mereka meluncurkan rudal jelas-jelas menunjukkan Korut sama sekali tidak dapat memegang komitmen,” ungkap Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Ben Rhodes. “Untuk itu kami tidak akan melaksanakan kewajiban kami untuk memberi bantuan makanan sebagaimana tertera dalam perjanjian dengan Korut,” ucapnya.
Dalam kesepakatan yang dibuat tanggal 29 Februari lalu, AS setuju memberi bantuan pangan ke Korut. Kompensasinya, negeri komunis itu bersedia menghentikan uji coba nuklir dan peluncuran rudal.
Ratusan ribu warga Korut dilaporkan telah mati akibat bencana kelaparan yang melanda negara tersebut sejak era 1990-an. Perwakilan PBB yang sudah mengunjungi Korut memprediksikan bahwa pada tahun ini sekitar tiga juta rakyat di negeri yang dipimpin Kim Jong-Un itu akan sangat membutuhkan pangan. Sementara itu, banyak anak-anak terlantar yang tinggal di panti asuhan hanya mendapat porsi makanan setengah dari porsi anak-anak lain yang masih memiliki keluarga di negara tersebut.
Niat mulia pemerintahan Obama untuk membantu rakyat Korut sebenarnya juga mendapat kritikan di dalam negeri, khususnya dari politikus Partai Republik yang menempatkan diri sebagai oposisi. Menurut mereka, pengiriman bantuan ke Korut hanya akan membuat rezim Pyongyang mengalokasikan lebih banyak uang untuk menciptakan senjata.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... India Kecam Penahanan Shah Rukh Khan
Redaktur : Tim Redaksi