jpnn.com, JAKARTA - Menjelang pendaftaran CPNS dan PPPK 2021, honorer K2 justru menyiapkan diri untuk melakukan demonstrasi akbar.
Sebab, honorer K2 tidak terima dengan keputusan pemerintah memangkas jumlah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021 di Garut, Jawa Barat.
BACA JUGA: Jelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021, Pimpinan Honorer K2 Meradang
Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Barat Cecep Kurniadi mengatakan keputusan untuk melakukan demonstrasi itu diambil karena formasi PPPK tidak berkeadilan.
"Kami sudah meredam keinginan menjadi PNS tetapi mengapa peluang kami untuk menjadi PPPK diperkecil," kata Cecep kepada JPNN.com, Jumat (21/5).
BACA JUGA: Inilah Ketentuan dari Kepala BKN bagi Peserta Seleksi CPNS dan PPPK 2021 yang Positif Covid-19
Cecep yang juga pengurus PHK2I Kabupaten Garut menambahkan, ada upaya pemerintah menutup formasi PPPK di Garut.
Berdasar kabar yang beredar, kata dia, Kabupaten Garut hanya mendapatkan 230 formasi.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 Sudah di Depan Mata, Formasi Guru Agama belum Jelas, Honorer Gelisah
Sementara guru honorer K2 yang tersisa sekitar 800 orang.
Belum lagi bila ditambahkan honorer nonkategori.
"Bagaimana cukup formasinya kecil begitu. Ini artinya akan membunuh honorer K2 secara perlahan," ucapnya.
Dia menambahkan seluruh honorer K2 di Kabupaten Garut akan melakukan silaturahmi akbar ke gedung DPRD setempat dan menuntut bupati supaya bisa menambah formasi untuk kabupaten itu. "Saya mengimbau seluruh honorer K2, hanya ada satu kata untuk saat ini adalah lawan!" serunya.
Dia menegaskan tidak ada kemenangan tanpa ada persatuan. Tidak ada persatuan tanpa ada kekuatan. "Semua harus berjuang karena diam adalah pengkhianat," tegasnya.
Pengurus PHK2I Garut Dudi Abdullah menambahkan saat ini mereka tengah membahas jadwal aksi demonstrasi tersebut.
Mereka tidak terima bila formasi PPPK disunat sementara kebutuhan akan guru PPPK itu banyak.
"Usulan waktu rapat koordinasi di Semarang itu 8801 orang sesuai dengan kebutuhan guru di Garut. Eh tiba-tiba menyusut menjadi 230," ujarnya.
Dia menduga pengurangan formasi PPPK itu karena kekhawatiran Pemda akan membayar gaji serta tunjangan PPPK dalam APBD seperti tahap pertama.
Sebab, pada rekrutmen PPPK 2019, Kabupaten Garut mengangkat 1.011 guru honorer K2 menjadi PPPK dan telah diberikan SK. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad