Kecewa, Honorer Rusak Kantor BKD Donggala

Kamis, 27 Desember 2012 – 05:58 WIB
DONGGALA – Puluhan pegawai honorer dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama honorer yang ada di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemkab Donggala, Sulawesi Tengah yang sebelumnya masuk Kategori I (K1), melakukan aksi anarkisme dengan merusak kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Donggala yang terletak di Pusat Perkantoran Kelurahan Gunung Bale, Banawa, Rabu (26/12). Selain mencoret-coret dinding kantor, fasilitas dalam kantor berupa lemari, dispenser, hingga sejumlah unit komputer dirusak.

Tidak hanya itu, kantor Bupati juga menjadi pelampiasan amarah para honorer yang kecewa. Akibatnya, kaca pintu kantor Bupati di bagian tengah pecah karena ditendang oleh salah seorang anggota Satpol PP yang sedang emosi.  Kerugian yang dialami oleh Pemkab Donggala ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kasatreskrim Polres Donggala, AKP Margiyanta SH membenarkan terjadinya peristiwa. Kata dia, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Hal itu bermula dari hasil pengumuman honorer K1 yang hanya meluluskan sekitar 152 orang dari 618 yang sebelumnya dinyatakan masuk K1. Sejumlah pegawai honorer K1 tidak menerima hasil pengumuman itu, sehingga terjadilah aksi anarkisme tersebut.

“Awalnya dari melihat hasil pengumuman, kemudian sekelompok massa yang terdiri dari beberapa oknum Pol PP dan sejumlah pegawai Honorer lainnya, mendatangi kantor BKD lalu melakukan tindakan anarkisme,” kata Margiyanta kepada Radar Sulteng, Rabu (26/12).

Akibat peristiwa itu, lanjut Kasat, kondisi di dalam kantor BKD berantakan, dengan meja dan perlengkapan pekerjaan lainnya menjadi sasaran kemarahan massa. Bahkan, sejumlah berkas yang tersimpan rapi di dalam lemari-lemari kerja yang berada di dalam kantor tersebut, ikut dihancurkan. “Saat ini (kemarin,red) kami masih melakukan olah tempat kejadian perkara, guna menyelidiki kasus ini,” tandasnya.

Polres Donggala juga telah memasangi garis polisi di kantor itu. “Saat ini, kantor BKD telah kami pasang police line tidak lain untuk pengamanan kantor BKD,” tandasnya.

Sementara Kasat Pol PP Haidar Mahmud yang dihubungi media ini, tak mau berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan, dari total 152 yang lulus itu, anggota Pol PP hanya 1 orang yang lulus. Padahal kata Haedar, anggota Pol PP banyak yang telah mengabdi sejak 2005.

Namun demikian, Haedar menyayangkan adanya aksi anarkisme itu, karena tindakan itu tidak mesti dilakukan oleh aparat Pol PP. “Saya yakin itu tindakan emosional, kami berharap tidak lagi terjadi,” jelasnya.(fer/opn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jembatan Putus, Pengendara Terperosok

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler