Kecewa karena Penghina BJ Habibie dan Gus Dur Tak Hadiri Sidang

Selasa, 05 Februari 2013 – 20:48 WIB
JAKARTA - Ketua President Center Didied Maheswara mengaku kecewa atas sikap bekas Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, Kedutaan Malaysia di Jakarta, dan koran terbitan Malaysia, Utusan Melayu yang tidak memenuhi panggilan sidang pertama gugatan yang diajukan oleh The President Center di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (5/2).

"Kami sangat kecewa dengan sikap tergugat I Zainudin Maidin dan tergugat lainnya yang tidak mengindahkan panggilan Pengadilan Jakarta Pusat sehingga persidangan harus ditunda hingga 26 Februari mendatang," kata Didied Maheswara, di Pengadilan Jakarta Pusat, Selasa (5/2).

Dikatakannya, President Center membawa kasus ini Pengadilan merupakan respon atas pernyataan Zainudin Maidin melalui "Utusan Melayu" edisi 20 Desember 2012 yang dinilai menghina dua mantan Presiden RI masing-masing BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Masalah ini kami bawa ke Pengadilan guna mencegah agar di masa mendatang tidak terjadi lagi hal serupa dimana pihak asing merendahkan harkat dan martabat bangsa ini dengan cara seenaknya melecehkan kepala negara RI," tegas Didied Maheswara.

Dalam rillis yang dipublisir The President Center, terungkap BJ Habibie menurut Zainudin Maidin mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir karena mengkhianati negaranya setelah menjadi Presiden Indonesia hanya selama 1 tahun 5 bulan kerana bersetuju dengan desakan Barat supaya mengadakan pungutan suara ke atas penduduk Timor Timur dalam Wilayah Indonesia menyebabkan Timor Timur terkeluar daripada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Ogos 1999.

Beliau (Habibie) mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999. Beliau juga telah menyebabkan berlakunya perpecahan rakyat Indonesia kepada 48 parti politik yang mengakibatkan keadaan politik negara itu dalam porak-peranda hingga kini.

"Habibie menjadi gunting dalam lipatan terhadap Presiden Indonesia Suharto walaupun Suharto yang membawanya kembali dari Jerman untuk kemudiannya menjadi wakil presiden. Bagaimana pun Habibie sempat menjadi Presiden dan mengkhianati bangsa dan negaranya setelah menjadi Presiden," kata Didied, mengutip perkataan Zainudin Maidin.

Apakah tujuan Anwar menjemput pengkhinat bangsa Indonesia (Habibie) ini ke Malaysia. Kepada saya yang menjadi kenangan besar tentang Habibie ialah dia telah membuat tetamu termasuk Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir terpaksa menunggu kedatangannya dari Jakarta lebih dari dua jam di IKIM Kuala Lumpur untuk mendengar ucapannya (ketika itu dia belum jadi presiden).

Beliau sengaja melakukan ini untuk menunjukkan aku lebih besar dan ucapannya yang penuh dengan keegoan begitu panjang sehingga ke peringkat memualkan hadirin, tetapi Dr. Mahathir tetap menunggu dengan setia.

"Saya tidak tahu bagaimana terseksanya para hadirin di Unisel mendengar ucapan manusia yang egonya amat tinggi, apatahlah lagi mendapat peluang berucap kepada orang yang dianggap bodoh sesudah sekian lama tidak mendapat kesempatan berucap kepada rakyat Indonesia yang tidak lagi mahu mendengarnya dan tidak lagi menghormatinya," imbuh Didied, mengutip Zainudin.

Sedangkan di dalam blognya, Zainuddin Maidin menuduh Habibie dan Gus Dur memiliki kaitan dengan demonstrasi menuntut reformasi di Indonesia pada 1998 silam. Bukan hanya kedua tokoh itu, Zainuddin juga menuduh politisi Amien Rais turut andil bagian dalam demonstrasi itu. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Lucu, Bareskrim tak Bisa Baca Video Porno

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler