jpnn.com - Mark Hamill tampak sangat bersemangat ketika menjalani press junket Star Wars Episode XII: The Last Jedi di Tokyo Kamis lalu (7/12). Pemeran Luke Skywalker itu rileks, banyak tertawa, dan melemparkan gurauan-gurauan segar.
Pertanyaan bernada kepo dari para wartawan terkait Luke, Jedi, Kylo Ren, dan Rey ditangkisnya dengan lucu. Misalnya, apa yang ditakutkan Luke? Akankah Rey berpaling ke dark side? Atau, justru Kylo yang menyeberang ke light side?
BACA JUGA: The Last Jedi Raup Duit Banyak Banget di Pekan Perdana
"Tidak mudah mempromosikan film saat kamu tidak boleh membicarakannya," kata Hamill kepada Jawa Pos, lantas tertawa.
Tetapi, dia berubah serius ketika ada yang melontarkan sebuah pertanyaan terbesar dan terpenting. Yakni, siapa Jedi terakhir yang dimaksud.
BACA JUGA: Tahukah Kamu, Seleb-Seleb Ini Jadi Cameo di The Last Jedi?
Disney memang mengonfirmasi bahwa itu Luke. Namun, sama dengan fans yang dulu sempat penasaran abis, Hamill juga mengatakan terkejut saat kali pertama membaca skenarionya.
"Aku bilang (ke sutradara), ’Kamu bercanda, ya? Ini saatnya Jedi berakhir?’ Ini bukan Luke yang aku tahu," kata Hamill.
Bagi pria 66 tahun itu, Luke adalah karakter yang spesial. Bukan karena dia menjadi pemeran tunggal karakter itu. Tetapi, Luke memang tidak pernah menjadi orang yang sama dua kali. Karakternya berkembang dari waktu ke waktu.
Perjalanannya dimulai sejak remaja. Dia berjuang bersama Princess Leia dan Han Solo. Lalu, dia dilatih oleh Master Yoda hingga mengetahui bahwa Darth Vader adalah ayahnya.
Kini Luke menjadi master Jedi yang mengasingkan diri di Planet Ahch-To. Dia menghilang selama 30 tahun sebelum ditemukan Rey dalam Star Wars Episode VII: The Force Awakens.
Seperti yang kita lihat dalam trailer, Luke tampak takut dan khawatir. Hamill sebetulnya tidak suka dengan karakter Jedi yang dibuat seperti itu.
"Aku bisa melihat ada trauma dalam dirinya, tentang apa yang terjadi selama bertahun-tahun," kata Hamill.
"Jedi tidak akan menyerah. Aku tidak tahu apa definisimu tentang Jedi. Tetapi, itu bukan definisi Jedi buatku," lanjutnya emosional.
Hamill seolah mengonfirmasi bahwa sisi lemah Luke akan ditampilkan dalam The Last Jedi. Meski begitu, dia telah mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk memvisualisasikan skenario tersebut.
"Kalau kamu ingin Luke menjadi gelap dan pesimistis, ya itu tugasku. Meskipun, ini bukan cerita yang menyenangkan untuk diceritakan," ucapnya.
Dalam trailer yang beredar, fans hanya melihat Luke melatih Rey. Namun, belum diketahui hubungan seperti apa yang mereka jalani.
Mungkin Luke melatihnya menjadi Jedi, atau memberikan informasi seperti yang dilakukan Obi-wan Kenobi kepada Luke. "Semua yang kamu lihat itu versi baru dari apa yang sudah ada sebelumnya," kata Hamill.
Seolah ingin mengipasi rasa penasaran fans, produser Kathleen Kennedy menyatakan akan ada banyak konflik yang mengejutkan dalam film tersebut.
"Tensi yang tinggi antara light dan dark. Rey di antara hubungannya dengan Luke dan Kylo Ren. Dia akan mencari tahu sebenarnya siapa dirinya," kata Kathleen saat press conference.
Ngomong-ngomong soal Kylo Ren, cerita latar belakangnya juga masih menjadi misteri. Penonton hanya tahu bahwa dia adalah putra Han Solo dan General Leia. Kita tidak tahu apa alasannya berpindah ke dark side dan mengabdi kepada Supreme Leader Snoke.
Tidak ada yang lebih kompeten untuk menjawab pertanyaan itu dari sang aktor, Adam Driver, bukan? "Oh, aku tidak akan memberikan apa pun yang tentang yang terjadi," ucapnya, mudah ditebak.
"Setelah Force Awakens selesai, mungkin dia mengalami krisis keyakinan dan apa yang terjadi? Mungkin dia mengubah arahnya, atau melakukan sesuatu yang sangat berbeda," lanjutnya.
Apa pun itu, tampaknya para fan sudah siap dengan segala kejutan The Last Jedi. "Seperti yang mereka bilang dalam trailer, ini tidak akan berlangsung seperti apa yang kamu pikirkan," kata Hamill. Oh, no! Nggak sabar!!! (*/c4/na)
Redaktur & Reporter : Adil