jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh dan aktivis mengingatkan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap kompak di Pilgub Jawa Timur 2018.
Ketua Progres 98 Faisal Assegaf mengatakan, jika salah menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jatim, ada sejumlah konsekuensi serius yang harus ditanggung partai tersebut.
BACA JUGA: Pilgub Jatim 2018: PKS, PAN, dan Gerindra Dukung Gus Ipul
“Gerakan solidaritas umat Islam dan jaringan oposisi yang sejak awal menyerukan dukungan penuh kepada koalisi Gerindra, PKS dan PAN pada akhirnya akan berpikir ulang karena mereka menilai ternyata aspirasi masyarakat Jatim ketiga partai tersebut tidak diakomodasi. Walhasil, akan ada pelemahan dukungan politik kepada ketiga partai itu dari kader, simpatisan dan rakyat secara masif di seluruh wilayah pilkada se-Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (7/1).
Faisal menilai, tarik-menarik proses rekomendasi pasangan yang akan diusung di pilgub Jatim memberi indikasi kuat adanya upaya pembusukan terhadap kekuatan dan soliditas koalisi Gerindra, PKS dan PAN.
BACA JUGA: Gus Ipul Sedih Banget Anas Mundur
“Upaya pelemahan tersebut bahkan muncul dari lingkaran terdekat Ketua Umum Gerindra Bapak Prabowo Subianto, yang secara terselubung berupaya menjegal figur potensial serta giat melakukan penggalangan dukungan di akar rumput selama hampir setahun,” kata Faisal.
Faisal juga mengancam, jika ketiga partai tersebut tidak bijak dalam menentukan cagub dan cawagub Pilkada Jatim, maka dirinya akan menggalang kekuatan untuk tidak mendukung Gerindra, PAN, dan PKS.
BACA JUGA: PDIP Telanjur Cetak Satu Juta Kalender Gus Ipul-Anas
Bahkan, lanjut Faisal, dirinya sudah mendengar apabila ketiga partai tersebut salah mengambil langkah di Jatim, akan diikuti dengan mundurnya sejumlah tokoh di dalam partai-partai tersebut.
“Yang sudah saya dengan Mbak Rahmawati Soekarnoputri dan Pak Amien Rais siap mundur,” kata dia.
Dalam jumpa pers ini, selain Faisal ada juga Ketua Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) Habib Mahdi, Ketua Umum PP Satria Gerindra Heru Johansyah, Sekretaris Jenderal Presidium Alumni 212 Aminuddin, Ketua Umum Aksi Kesetiakawanan Sosial Indonesia Raya (AKSIRA) Karina De Vega dan Rizal Kobar. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Kecewa, Rekomendasi untuk Petahana Terancam Dicabut
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga