Peneliti utama mengenai situs Great Barrier Reef di Queensland memperkirakan kawasan warisan dunia itu tidak akan dinyatakan 'terancam' keberadaannya oleh UNESCO, meski demikian hamparan terumbu karang laut terluas di dunia itu memang menghadapi ancaman serius.
Rekomendasi yang akan disampaikan pekan ini akan memberikan bahan bagi Komite Situs Warisan Dunia untuk mempertimbangkan apakah situs Great Barrier Reef layak untuk dimasukan dalam daftar situs warisan dunia itu dalam kondisi yang membahayakan atau tidak.
BACA JUGA: RS Australia Gelar Ujicoba Terbesar di Dunia Rehabilitasi Medis Berbasis Game Komputer
Professor Terry Hughes dari Universitas James Cook di Queensland Utara mengatakan tidak diragukan lagi kalau situs terumbu karang laut terluas didunia itu memang tengah menghadapi ancaman serius.
Namun menurutnya Pemerintah Federal dan Pemerintah Persemakmuran telah melakukan upaya untuk mengatasi kondisi di kawasan itu.
BACA JUGA: Australia Tolak Wacana Selenggarakan Referendum Pernikahan Sesama Jenis
"Pemerintah telah melakukan kemajuan terkait pengelolaan yang lebih baik di kawasan itu dan saya kira keputusan UNESCO akan semakin mendorong perbaikan tersebut," katanya.
"Saya kira semua orang berkepentingan untuuk mendorong agar Great Barrier Reef masuk dalam daftar situs warisan dunia yang berada dalam bahaya,"
BACA JUGA: Australia Segera Cabut Status Kewarganegaraan Warga yang Terlibat Terorisme
Ancaman yang dimaksud itu antara lain pembangunan kawasan pesisir, limbang pertanian dan perubahan iklim telah menjadikan 50 persen dari luas tutupan terumbu karang di situs itu telah hilang dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.
Terjadi juga penurunan jumlah dugong dan burung laut serta kualitas air di kawasan tersebut.
Professor Ove Hoegh-Guldberg dari Universitas Queensland telah mempelajari penurunan bertahap dari hamparan terumbu karang laut itu dengan menggunakan data-data lama mengenai kawasan Great Barrier Reef sejak tahun 1928 lalu.
Peneliti awal telah melakukan penelitian hingga ke Low Isles di ujung utara Queensland dan menggambar tutupan karang laut di kawasan itu.
Professor Hoegh-Guldberg mengatakan gambar modern dari kawasan itu menunjukan ada perubahan dramatis pada ekosistem di Great Barrier Reef.
"Apa yang kami lihat di kawasan Low Isles adalah adanya perubahan penggunaan tanah, ekspansi katak gula dan selebihnya yang telah mendorong penggunaan pupuk dan larutan pupuk yang mengalir ke kawasan karang laut itu,"
"Dan tentu saja itu berdampak - mematikan terumbu karang yang tumbuh di Great Barrier Reef," tegasnya.
Professor Hoegh-Guldberg mengatakan perubahan yang terlihat di Low Isles juga ditemukan di seluruh kawasan Great Barrier Reef.
Namun menurutnya kondisi ini tidak cukup untuk menjamin hamparan terumbu karang laut sepanjang 2.600 km di Laut Koral, di timur laut Australia ini layak masuk dalam daftar situs warisan dunia yang dalam kondisi bahaya UNESCO.
"Memang tidak diragukan lagi Great Barrier Reef is memang terancam tapi saya kira tahapnya belum sampai pada membahayakan,"
"Saya kira ada upaya tulus dari Pemerintah Negara Bagian dan Federal untuk berusaha menyelesaikan masalam ini dan saya kita kita perlu memberi kesempatan dan waktu bagi pemerintah untuk menyelesaikan masalah itu,"
"Sekarang jika 3-4 tahun lagi dari sekarang kondisinya justru semakin buruk makan itu mungkin waktu yang tepat bagi kita untuk memasukan Great Barrier Reef sebagai situs warisan dunia yang dalam kondisi bahaya,"
Menteri Lingkungan Federal, Greg Hunt mengatakan pihaknya sudah mengirimkan banyak data untuk mengatasi masalah di kawasan terumbu karang itu dan dirinya optimistis hal itu akan mencegah situs kebanggaan warga Australia itu masuk dalam daftar merah UNESCO.
"Memang ada area yang mengalami kerusakan signifikan di perairan pantai, dan itu sebabnya kami melakukan investasi lebih dari $2 milyar guna mempertahankan dan khususnya meningkatkan kesehatan terumbu karang yang ada daerah pantai," katanya."Kami juga telah menjelaskan upaya itu pada Unesco dan apa yang mereka katakan kepada kami, adalah bahwa itu upaya luar biasa yang dilakukan Australia selama 18 bulan terakhir.
"Saya percaya bahwa kita akan melakukan segala sesuatunya pada abad ini untuk memastikan satu abad dari sekarang, terumbu karang disana tidak akan seperti sekarang kondisinya tapi lebih baik dan lebih kuat jauh daripada kondisi mereka sejak era pemukiman warga Eropa."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gorila Betina di Kebun Binatang Victoria Mati Diserang Gorila Jantan