jpnn.com - BOGOR - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurti, mengatakan, paling cepat dua bulan lagi kedelai impor dari Amerika Serikat baru tiba di tanah air.
Dia mengatakan, impor kedelai ini dilakukan sebagai salah satu solusi menekan harga bahan baku utama tahu-tempe itu.
BACA JUGA: Kedelai Boleh Masuk Tanpa Hambatan
“Kita sedang berupaya mendatangkan kedelai dari Amerika Serikat, untuk mengatasi tingginya harga saat ini. Paling cepat kedelai akan sampai di Indonesia 60 hingga 75 hari dari sekarang,” kata Bayu ketika menjadi pembicara dalam Diskusi Setengah Hari, 'Reposisi Politik Pertanian', di Botani Square Convention Hall, kemarin.
Karena itu, Bayu mengimbau agar masyarakat dan pelaku usaha untuk bersabar.
BACA JUGA: Demi Investasi, 69 Perizinan Dipangkas
Dalam kesempatan yang sama, dia mengajak masyarakat memproduksi kedelai secara massal. Hal itu untuk mengantisipasi agar harga kedelai yang tinggi seperti akhir-akhir ini, tidak terulang lagi di masa-msa mendatang.
“Kenaikan harga kedelai sekarang ini karena faktor kurs. Harga kedelainya cenderung menurun di negara-negara lain. Tetapi, mungkin akan mengalami kenaikan, yang tidak cukup tinggi karena masalah panen di Amerika Serikat,” kata Bayu.
BACA JUGA: Harapkan Cikarang Dry Port Dapatkan Perlakuan Khusus
Bayu menegaskan, inti permasalahan kenaikan harga kedelai adalah, agar masyarakat dan pelaku usaha kembali menanam kedelai.
“Intinya tetap meningkatkan kemampuan dalam negeri, kemampuan kita sendiri yang kemudian harus disertai penguatan dalam bidang dan jasa,” ujarnya.(cr23/c/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Pastikan Presiden SBY Jadi Pembeli Pertama Tiket Tol Bali
Redaktur : Tim Redaksi