jpnn.com, PALEMBANG - Para peserta sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Outbound diuji untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan di kelas melalui berbagai permainan (outbound). Sebelumnya, para peserta ini dibekali materi sosialisasi dan pendalamannya selama dua hari, 15-16 September 2016.
“Melalui berbagai permainan kita asah semangat mereka untuk bersaing dan menang, tapi tetap sportif,” ujar anggota Fraksi PKS di MPR, H. Almuzammil Yusuf ketika ditemui di arena kegiatan Sosialisasi Empat metode outbound di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (17/9).
BACA JUGA: Ketua MPR: Islam dan Kebangsaan Sudah Jadi Satu
Para peserta terbagi dalam lima kelompok saat outbound yang berlangsung di lapangan Kampus Universitas Ida Bajumi (IBA) di Jalan Mayor Ruslan Kota Palembang. Peserta dari lima kelompok ini “bertarung” untuk menjadi yang terbaik.
Kelima kelompok itu adalah Nasionalis, Patriot, Demokrasi, Reformasi, dan Kesatuan. Kegiatan ini dinilai oleh dewan juri terdiri dari H. Almuzammil Yusuf, Instiawati Ayus (anggota MPR Kelompok DPD), dan Tugiyana (Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR) serta disaksikan oleh Kepala Biro Administrasi dan Pengawasan Suryani.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Sebut Sosialisasi 4 Pilar Berdampak Positif
Ada lima macam permaian yang mengandung unsur Empat Pilar harus diikuti oleh para peserta, yaitu Kibarkan Bendera, Chocolater River, Pipa Bocor, Enggrang, dan Api Semangat. Setelah menyaksikan beberapa permainan, Almuzammil Yusuf menilai, semua permainan yang diikuti para peserta ini mengandung unsur lima sila yang ada di dalam Pancasila.
Dia berharap mahasiswa sebagai calon pemimpin dapat diasah kemampuannua melalui permainan sehingga memiliki semangat bersaing ketat dan menang, tapi tetap menjunjung sportifitas.
BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar untuk Membenahi Kehidupan Berbangsa
“Kalau sudah sportif maka mereka akan bertanggung jawab atas segala tindak tanduk mereka,” ungkap Instiawati Ayus yang juga berperan sebagai anggota dewan juri Sosialisasi dengan metode Outbound ini.
Maka, untuk setiap games yang dimainkan, mereka bangun komunikasi dan koordinasi dengan target untuk mendapatkan yang terbaik. Kalau dalam permainan target itu adalah menang.
“Ini adalah tahapan yang membentuk mereka menjadi sosok harapan kita semua,” ujar Istiawati Ayus.
Karena, kegiatan ini merupakan salah satu ruang yang membentuk mereka sebagai generasi penerus. Maka, Instiawati Ayus berharap, mereka tidak selesai pada ruang ini saja, tapi sebagai orang pilihan, mereka akan menjadi rujukan oleh kawan-kawannya.
“Apa yang mereka dapatkan hendaknya virus ini mereka sebarkan kepada teman-temanya yang lain. Sekali lagi Instiawati Ayus menegaskan, di sini mereka membangun komunikasi, membangun koordinasi untuk meraih target yang terbaik.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahyudin: Pendekatan Humanis dalam Sosialisasi Empat Pilar
Redaktur & Reporter : Friederich