Kehabisan Avtur, Antonov Mendarat di Hang Nadim

Bawa Delapan Panser ke Afrika

Jumat, 14 Desember 2012 – 07:23 WIB
BATAM - Tiga pesawat tujuan Singapura dan Male, Afrika Barat, mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Kamis (13/12), karena kehabisan bahan bakar dan cuaca buruk di Singapura. Salah satu pesawat yang mendarat di Hang Nadim adalah pesawat Antonov yang mengangkut delapan kendaraan lapis baja atau panser ke Afrika.

Pesawat Antonov 124.100 yang terbang dari Darwin menuju Male, Afrika mendarat sekitar pukul 10.15 WIB karena kehabisan bahan bakar. Disusul pesawat Tiger A-320 asal Thailand tujuan Singapura yang mendarat di Hang Nadim sekitar pukul 13.20 WIB. Selanjutnya ada Garuda Boeing 737-800 dari Jakarta tujuan Singapura sekitar pukul 13.32 WIB. Pesawat Tiger dan Garuda penerbangannya dialihkan ke Hang Nadim, karena cuaca buruk di Singapura.

Kabag Keuangan dan Umum Bandara Hang Nadim, Suwarso, mengatakan pesawat cargo super besar milik Rusia tipe Antonov 124.100 berangkat dari Darwin menuju ke Male Afrika Barat. Di tengah perjalan, pesawat yang mengangkut delapan panser atau kendaraan lapis baja tersebut kehabisan bahan bakar.

"Sejak hari Rabu masakapai Antonov telah memberitahukan kepada petugas kita untuk melakukan pendaratan pada hari ini (kemarin)," jelas pria berkacamata tersebut.

Menurut Suwarso, pesawat Antonov melakukan pengisian avtur atau refueling sebanyak 96.500 liter. Setelah dua jam berada di Hang Nadim, Antonov kembali terbang sekitar pukul 12.41 WIB. "Pendapatan Hang Nadim dari parkir dan landing pesawat Antonov Rp18.419.075," ungkapnya.

Menurutnya, sudah lima kali Hang Nadim didarati pesawat jenis Antonov. "Tahun ini saja dua kali pendaratan," ungkapnya.

Tidak berapa lama, dua pesawat yang hendak mendarat di Singapura dialihkan (divert) ke Hang Nadim. "Karena Singapura dilanda cuaca buruk, shingga dialihkan ke Batam," jelas Suwarso.

Setelah cuaca kembali normal, pesawat Tiger bertolak ke Singapura sekitar pukul 14.10 WIB. Kemudian dususul pesawat Garuda sekitar pulul 14.30 WIB.

Pesawat Tiger dikenakan tarif landing dan parkir oleh Hang Nadim Rp 2.979.010. Sedangkan pesawat Garuda hanya dikenai tarif landing dan parkir lokal Rp 256.500. "Total pendapatan landing dan parkir dari ketiga pesawat tersebut Rp21.654.585," ungkapnya. Tarif disesuaikan dengan besarnya pesawat serta kurs dolar jika pesawat asal luar negeri. (hgt/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Imigrasi Kendari Mengaku Mau Disuap Investor Asing

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler