Hal itu diungkapkan Direktur Central for Banking Crisis (CBC), Deni Ahmad Daruri. Menurutnya, di masa transisi ini, seluruh komisioner OJK tidak diisi dari kalangan bankir karena diragukan independensinya dalam berkoordinasi dengan otoritas moneter dan fiscal nanti. Terlebih masa transisi OJK sangatlah rentan dengan intervensi pihak mana pun.
"Sehingga perlu penguatan dalam menjaga independensi sebagai kunci utamanya. Hal ini agar koordinasi dengan otoritas moneter dan fiskal bisa efektif dan bersih. Ujung-ujungnya nanti pengawasan bank akan lebih terjaga," ujar Deni.
Deni menilai, hadirnya nama-nama bankir aktif seperti, Wakil Direktur Bank Mandiri, Riswinandi, Komisaris Utama Bank Negara Indonesia (BNI), Peter Benyamin Stok, Komisaris Independen Bank Tabungan Negara (BTN) Deswandhy Agusman, dan lain-lain akan melemahkan independesi dan sulit untuk berkoordinasi. "Logikanya, bagaimana seorang bankir aktif masuk OJK, setelah itu mengawasi lembaga keuangan yang notabennya bekas banknya sendiri?. Ini perlu diperhatikan," paparnya.
Ia berharap, Pansel OJK bisa mempertimbangkan dampak domino dari masuknya calon perbankan ke OJK, meski secara aturan itu dibolehkan. Tetapi yang paling utama itu, kata Deni, bagaimana menjaga lembaga baru ini lepas dari intervensi luar. "Saya mendesak agar ketua OJK nanti bisa dipimpin dari bank sentral, wakilnya dari pasar modal, sedangkan anggotanya sebagian diambil dari BI dan Departemen Keuangan," usulnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR Zulkilfiemansyah tidak menepis jika masuknya calon perbankan ke OJK retan dengan kepentingan besar. "Setiap calon pasti memiliki misi misi khusus (termasuk calon perbankan). Dengan demikian di sinilah peran pansel untuk menyaring calon tersebut agar bisa menanggalkan atributnya dan konsen pada visi dan misi lembaga OJK," kata Zulkilfiemansyah, di Gedung DPR, kemarin.
Politisi PKS ini juga tidak keberatan, jika lembaga OJK dipegang dari kalangan BI dan Bapepam LK. "Maka itu, kami wanti-wanti kepada Pansel untuk selektif memilih calon ketua, wakil, dan anggotanya. Jangan memilih, karena hubungan kerabat maupun perusahaan atau apa?," harapnya.
Ia melihat, ada dua calon yang akan memprebutkan posisi ketua DK OJK nanti. Yakni, Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad dan Komisaris Utama BNI, Peter B Stok. "Dua calon ini dianggap cukup kuat. Ya kita lihat saja, siapa yang akan menjadi ketua OJK," pungkasnya. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntaskan Pencurian Pulsa
Redaktur : Tim Redaksi