MATARAM - Kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Boediono disambut beda oleh sekelompok mahasiswa. Mereka menyambut kedatangan orang nomor dua di Indonesia itu dengan unjuk rasa.
Sekitar 20 mahasiswa itu hanya diberikan ruang untuk beraksi di wilayah Gomong. Mahasiswa dilarang berunjuk rasa didekat lokasi kegiatan hari keluarga atau tempat yang dihadiri wapres. Meski demikian, aksi mahasiswa tersebut mendapat pengawalan superketat dari puluhan aparat.
Mahasiswa yang bergerak dari Taman Budaya digeser aparat untuk tidak berunjuk rasa di jalur yang dilintasi wapres. Mahasiswa ‘’dipaksa’’ untuk menyuarakan aspirasi di jalur yang tidak ramai dilintasi para pengendara.
Dalam aksinya, mahasiswa meminta pemerintah menghentikan pertambangan yang dinilai tidak memberikan dampak positif terhadap rakyat. Mereka menuding kehadiran tambang hanya menyengsarakan para petani. Dimana, tanah-tanah dirampas dengan memperalat kebijakan dan kekuatan aparat.
Selain itu, mahasiswa juga menyinggusng peringatan Hari Keluarga. Mereka menilai, momen Hari Keluarga hanyalah seremoni yang tidak berarti bagi rakyat NTB. Kedatangan wapres dianggap hanya tameng untuk membicarakan potensi-potensi yang sangat khusus sebagai peluang investasi.
Mereka menuding, kedatangan wapres bukan untuk menghadiri acara Hari Keluarga, melainkan mewakili presiden membicarakan agenda lain yang tersistematis dan terencana. ‘’Tentu ini agenda yang penuh dengan dengan konspirasi,’’ tuding salah seorang orator, Ramon.
Selain berorasi, mereka juga menggelar aksi teatrikal. Aksi teatrikal itu menggambarkan kebringasan aparat kepolisian dalam menindas warga. Rakyat dipaksa tunduk untuk meninggalkan tanah miliknya, hanya untuk memenuhi tuntutan pemerintah. ‘’Ini adalah bentuk penindasan terhadap rakyat. Rakyat dibuat sengsara oleh kebijakan,’’ kata Juki Juarman.
Setelah puas berorasi, puluhan mahasiswa itu membubarkan diri dengan tertib. Meski bubar, mahasiswa tersebut tetap mendapat pengawalan dari polisi. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKW Cirebon Terjebak di Syria
Redaktur : Tim Redaksi