TKW Cirebon Terjebak di Syria

Sabtu, 30 Juni 2012 – 11:28 WIB

CIREBON - Langkah Lena Marlena (36), warga Desa Kalisapu, Kecamatan Gunung Jati berangkat ke Syria tiga tahun lalu, menjadi penyesalan. Sebab, sampai hari ini, tidak ada kabar sama sekali. Karena itu, keluarga menduga Lena Marlena terjebak dalam konflik yang sedang berlangsung di Syria.

Lena Marlena ke Syria sekitar tahun 2008. Saat itu, istri dari Wahyudin itu, berangkat melalui salah satu sponsor yang berada di wilayah utara Kabupaten Cirebon. Menurut keponakan ipar Lena Marlena, Yatno, terakhir Lena memberikan kabar pada sekitar bulan Ramadan tahun 2011 lalu.

“Kalau gaji selama itu lancar. Terakhir Lena mengirimkan gaji pada Idulfitri tahun 2011 lalu,” ujar Yatno seperti diberitakan Radar Cirebon (Grup JPNN).

Saat ini, suami Lena yang bernama Wahyudin, membutuhkan kehadiran istrinya tersebut. Mengingat, Wahyudin sedang menderita sakit dan membutuhkan perawatan intensif. “Kalau Lena bisa pulang, akan merawat suaminya yang sedang sakit. Karena kedua anaknya sedang menuntut ilmu di pondok pesantren,” terang Yatno.

Namun sampai hari ini, belum ada kejelasan dari pihak yang memberangkatkan tentang kepulangan istrinya. Sejak Syria bergejolak, Wahyudin dan Yatno kehilangan kontak dengan Lena Marlena. Karena itu, Yatno berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan dan jalan keluar, agar Lena Marlena dapat kembali ke Cirebon dengan selamat. Selama lebih dari 3 tahun bekerja di Syria, Lena belum pernah kembali.

Yatno membeberkan, pihak keluarga sudah pernah menghubungi majikan Lena di Syria melalui sambungan telepon. Meskipun nomor yang dihubungi aktif, namun tidak pernah ada kabar maupun jawaban jelas. “Saat menjawab, dari nomor itu hanya mengatakan tidak tahu, lalu ditutup,” terangnya. Padahal, kehadiran Lena sangat diharapkan oleh suaminya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi IV DPRD yang membidangi TKI, Toif SPd menyatakan, pihak keluarga Lena Marlena diharapkan untuk segera melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon, dengan melampirkan berkas-berkas yang dibutuhkan Disnakertrans, sebagai data awal untuk melacak keberadaan Lena Marlena.

Kemudian, Disnakertrans akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) beserta kementerian terkait lainnya.

“Secepatnya lapor ke Disnakertrans Kabupaten Cirebon. Nanti Disnakertrans akan mendata dari PJTKI mana, dan berkoordinasi dengan kementerian,” ujarnya.

Senada dengan Toif, Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon, Drs Erus Rusmana MSi meminta keluarga Lena Marlena untuk segera mengajukan surat pengaduan yang disertai data lengkap.

Surat pengaduan itu dikirimkan kepada Disnakertrans, untuk kemudian berkoordinasi dengan BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri. "Cantumkan data jelas, seperti nomor pasport, berangkat dari PJTKI mana, alasan kepulangan, itu juga harus dicantumkan," ujarnya.

Setelah mendapatkan laporan dari keluarga Lena Marlena, Disnakertrans, kata Erus Rusmana, berkoordinasi dengan crisis center BNP2TKI untuk berusaha memulangkan Lena Marlena. "Semoga Lena Marlena dapat kembali ke Cirebon dengan selamat," harapnya. (ysf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Nilai Pemda Papua Belum Maksimal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler