jpnn.com, JAKARTA - Tak banyak informasi tentang kehidupan pribadi Vladimir Putin.
Presiden Rusia yang selama 16 tahun pernah menjabat posisi penting di Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB itu, kini menjadi salah satu tokoh yang paling sering diketik namanya di Google.
BACA JUGA: 48 Negara Tak Bersahabat dengan Rusia, Adakah Indonesia?
Putin sering jadi omongan bahkan sebelum memerintahkan pasukannya masuk ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Banyak berita soal sisi lain Putin, salah satunya tentang Vera Putina, wanita berusia 96 tahun di Georgia yang mengaku sebagai ibu kandung orang nomor satu di Rusia itu.
BACA JUGA: Cek Harga Pakaian Vladimir Putin, 30 Kali Upah di Rusia
Putina mengatakan dia menitipkan Putin kecil kepada orang tuanya di Rusia.
Bersama neneknya, Putin mengulang dan melanjutkan sekolah dasar.
BACA JUGA: Presiden Turki Berbicara dengan Vladimir Putin tentang Hal Penting, Simak
"Dia bersekolah di Georgia sampai kelas tiga dan kemudian di Rusia mengulang beberapa kelas," ujar Putina seperti dikutip dari Marca.
"Suami saya tidak menginginkannya di sini (Georgia) dan saya takut. Saya membawanya ke Rusia dan meninggalkannya di sana bersama ibu saya. Dia berjalan seperti bebek," imbuhnya.
Ini sebenarnya bukan cerita baru, karena Putina telah mengeklaim Putin sebagai putranya sejak 1999, sebelum Putin menjadi Presiden Rusia dan jauh sebelum invasi Ukraina saat ini.
Ketika Putina melihat Putin di televisi menjadi agen KGB, dia mulai membuat klaim, meskipun itu tidak pernah terkonfirmasi.
Sejumlah wartawan yang mencoba mewawancarai wanita tua itu untuk menggali kehidupan pribadi Vladimir Putin, meninggal dalam keadaan aneh.
Para jurnalis itu sempat meyakini Putin lahir pada tahun 1950 dan dikirim ke Rusia pada usia sembilan tahun, tetapi kakek dari pihak ibunya mengirimnya lagi ke panti asuhan.
Putin terkenal sangat merahasiakan kehidupan pribadinya. Kedua putrinya bahkan diberi nama palsu.
Seperti yang menjadi kebiasaan belakangan ini, Kremlin (pemerintah Rusia) menyangkal cerita Putina tersebut.
Kremlin menyebutnya sebagai kisah gila. (mc/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek