Kehilangan Otak Kiri, Tukang Cat Diganti Rugi Rp 580 Miliar

Rabu, 03 Juli 2013 – 00:23 WIB
Antonio Lopez Chaj. Foto: New York Post
LOS ANGELES - Seorang tukang cat di Los Angeles, California, mendapat ganti rugi senilai USD 58 juta atau hampir Rp 580 miliar setelah menjadi korban pemukulan yang membuatnya harus kehilangan sebagian otak kirinya. Pria bernama Antonio Lopez Chaj itu muncul di Pengadilan Torrance, Los Angeles beberapa saat setelah juri pada Senin (1/7) siang lalu memerintahkan perusahaan jasa keamanan bernama DGSP Security and Patrol Services membayar ganti rugi sejumlah pada pria berdarah latin tersebut.

Pengunjung dan wartawan yang memenuhi ruang pengadilan langsung terkesiap begitu pria 43 tahun itu mengangkat topi baseball yang dikenakannya. "Tengkorak kepalanya seperti pie yang seperempat di antaranya telah dipotong," ucap pengacara Chaj, Federico Sayre, melukiskan penderitaaan yang dialami kliennya.

Dijelaskannya, cacat permanen Chaj didapat setelah dia berusaha melerai perkelahian di Barra Latina, sebuah bar khusus orang Latin di daerah Wilshire pada 20 April 2010.  Seperti dirilis New York Post, Selasa (2/7), Sayre menceritakan, saat kejadian itu Chaj datang bersama 3 kerabatnya yang semuanya bekerja sebagai tukang cat rumah.

Entah bagaimana ceritanya, salah seorang keponakan Chaj terlibat keributan yang berujung perkelahian dengan penjaga keamanan bernama Emerson Quintanilla serta seorang manajer bar.  Chaj yang berusaha melerai dengan cara berteriak malah langsung dipukul tongkat oleh Emerson.

Tak berhenti di situ, pelaku juga menendang kepala Chaj berkali-kali kemudian membenturkannya ke trotoar sebanyak empat kali. Kerabat yang membawa Chaj ke rumah sakit sempat menyangkanya sudah tak bernyawa. Tapi setelah dirawat intensif selama 24 jam nyawanya berhasil diselamatkan.

"Dokter berhasil menyelamatkan jiwa Chaj tapi sejak itu dia tak bisa lagi bicara, karena mengalami kerusakan otak yang signifikan," tambah Sayre.

Ganti rugi terbesar sepanjang sejarah Amerika itu dijatuhkan pada perusahaan DGSP Security and Patrol Services karena Emerson dan sang manajer kabur selepas kejadian. (pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di China, Anak Tak Kunjungi Ortunya Bakal Dibui

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler