Kehilangan Strootman, Belanda Butuh Playmaker

Senin, 09 Juni 2014 – 11:08 WIB
Kevin Strootman. Getty Images.

jpnn.com - BELANDA dipastikan kehilangan Kevin Strootman dalam persiapan menuju Piala Dunia 2014. Cedera ligamen saat memperkuat klubnya, AS Roma, membuat dia istirahat panjang. Padahal, dia menjadi kunci permainan Belanda sepanjang kualifikasi.

Selain Robin van Persie dan Arjen Robben, Strootman termasuk dalam tiga pemain yang sudah dijamin posisinya di skuat Piala Dunia oleh Van Gaal. Kehilangan Strootman merupakan kehilangan roda gigi berharga dalam organisasi permainan Belanda.

BACA JUGA: LeBron James Mengamuk, Miami Heat Menang di Kandang Spurs

"Kevin punya kontribusi besar selama kualifikasi Piala Dunia. Kami selalu mengandalkannya," ujar Van Gaal.

Begitu besarnya kehilangan Strootman sehingga membuat Van Gaal harus memutar otak mengubah pola permainan Belanda. Skema 4-3-3 yang semula hendak diusung di Piala Dunia diubah. Kehilangan Strootman berarti kehilangan seorang gelandang modern yang mampu menjembatani lini belakang dan depan tim. Apalagi, Strootman juga dikenal piawai membaca permainan dan memiliki jiwa kempemimpinan yang kuat.

BACA JUGA: Diego Costa Belum Fit 100 Persen

Menuju Brasil, Van Gaal mengambil risiko. Kali ini, dia menyiapkan formasi utama 5-3-2 untuk Belanda di Piala Dunia. Van Gaal membuktikan tidak alergi mengutak-atik formasi tim. Di Barcelona, Van Gaal pernah menggunakan sistem 3-3-3-1 dan Bayern Muenchen berjaya melaju ke final Liga Champions 2009-2010 dengan formasi 4-2-3-1.

Perubahan menjadi 5-3-2 didapat Van Gaal dari keberhasilan Feyenoord Rotterdam menerapkan formasi serupa dalam delapan pertandingan terakhir mereka di Eredivisie - tanpa terkalahkan. Tak tanggung-tanggung, lini belakang Oranje pun didominasi para pemain Feyenoord, termasuk pemain debutan Terence Kongolo. Pelatih Feyenoord, Ronald Koeman, mendukung keputusan Van Gaal itu.

BACA JUGA: Gerrard Lega Tak Ada Yang Cedera

Formasi 5-3-2 yang dipasang Van Gaal sebenarnya merupakan sistem yang cair dan mengakomodasi para pemain yang memiliki kemampuan serba bisa bermain di banyak posisi. Menghadapi Ghana, Belanda justru seperti tampil dengan sistem 3-4-1-2. Bahkan, pada laga uji coba terakhir melawan Wales, Van Gaal bahkan menerapkan formasi 4-4-2 berlian.

"Kami tidak berangkat ke Brasil hanya untuk berpartisipasi, kami ingin tampil baik di sana. Dan saya punya firasat bagus soal ini," cetusnya.

Lebih istimewa dalam formasi tersebut, Belanda kembali memasang satu pemain di belakang duet striker yang juga berfungsi sebagai playmaker. Posisi tersebut diberikan pada Wesley Sneijder.

Sneijder akan ditempatkan di belakang duet Van Persie dan Robben. "Saya merasa nyaman baik saat memegang bola atau kala tim tengah tak menguasai jalannya pertandingan.  Saya sudah melihat banyak perkembangan," ulas Sneijder.

Patut diingat kembali, strategi Van gaal tersebut sebagai imbasnya absennya Strootman. Nyaris serupa, peluang itu bisa terjadi pada Portugal. Tak kunjung pulihnya Cristiano Ronaldo bakal berimbas pergantian pola pada tim asuhan Paulo Bento.

Bersama Ronaldo, pola yang kerap diusung Bento adalah 4-3-3. Ronaldo akan menusuk dari sisi sayap untuk mengoyak gawang lawan. Tapi, di beberapa uji coba tanpa Ronaldo, Bento memilih mengutak atik formasi 4-4-2.

Di antara empat gelandang, ada seorang playmaker. Sesuatu yang sangat jarang diadopsi Bento dalam timnya. Joao Moutinho yang bakal diandalkannya mengisi posisi di belakang duet striker.

Meski demikian, bento masih berharap tak perlu mengubah formasi favoritnya. Itu artinya menanti kabar positif dari Ronaldo.(ady)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambisi Revans King James


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler