jpnn.com - BOGOR - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), tengah fokus untuk menggarap sektor industri berbasis budaya.
Untuk itu pelaku-pelaku usaha industri kreatif akan dibina semaksimal mungkin agar bisa menjawab tantangan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
BACA JUGA: Industri Padat Karya Masih Berpeluang Unggul di Kawasan Asia Tenggara
Sekretaris KEIN Putri K. Wardhani memaparkan konsep awal dalam mengawal industri berbasis budaya.
"Sektor industri berbasis budaya merupakan kekayaan yang dimiliki Indonesia tetapi tidak disadari mayoritas masyarakat kita. Presiden memerintahkan agar industri berbasis budaya ini harus ditingkatkan agar tidak kalah dengan asing," papar Putri dalam Workshop Media di Bogor, Sabtu (13/8).
BACA JUGA: Gelar Workshop, KEIN Kebut Roadmap Jangka Pendek
Menurut Putri pemanfaatan industri berbasis budaya ini untuk mengontrol tingkat ketergantungan masyarakat akan produk asing.
Adapun tujuan konsep yang dibuat KEIN, agar pemerintah mempermudah birokrasi perizinan industri jamu dan kosmetik. Sebab, selama ini para pelaku industri tersebut dikeluhkan oleh birokrasi perizinan dan rumitnya aturan yang harus mereka lalui.
BACA JUGA: Bupati Sabu Sebut Empat Dampak Positif Pabrik Rumput Laut
Seperti, aturan lokasi usaha yang harus berada di kawasan industri, padahal usaha mereka kebanyakan berbasis home industri.
"KEIN akan berupaya sekeras mungkin untuk merangkul dan membina sumber daya manusia, membantu pinjaman modal usaha agar industri berbasis budaya bisa menjawab tantangan dalam mengontrol masuknya produk budaya asing di Indonesia," tandas Putri. (mg5/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yamaha Nmax Jadi Idola Anak Muda dan Eksekutif Muda
Redaktur : Tim Redaksi