Keindahan Alam Manjakan Peserta Tour de Indonesia

Kamis, 25 Januari 2018 – 11:05 WIB
Raja Sapta Oktohari. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Setelah tujuh tahun vakum, Tour de Indonesia (TdI) 2018 kembali digelar.

Event balap sepeda internasional yang menggabungkan olahraga dan wisata (sport tourism) siap digelar pada 25 hingga 29 Januari.

BACA JUGA: Top Event Kemenpar Unjuk Gigi di Thailand

Sebanyak 15 tim dari berbagai negara siap melintasi sepuluh kabupaten/kotamadya  di tiga provinsi di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengatakan, event kali ini tidak hanya balapan.

BACA JUGA: Rombongan Festival Payung Indonesia Jadi Pusat Perhatian

TdI kali ini juga sebagai bagian untuk mengenalkan destinasi-destinasi di berbagai wilayah dan mengangkat budaya daerah masing-masing.

"Start dari Prambanan dan berakhir atau finis di  Denpasar, Bali. Nantinya di setiap kota yang dilalui pembalap, penyelenggara akan menunjukkan ikon khas kota tersebut," ujar Okto di Jakarta, Rabu (24/1).

BACA JUGA: Wonderful Indonesia Sambangi Bo Sang Umbrella Festival

Okto menambahkan, TdI ini akan lebih bergengsi. Event naik kasta sebab TdI 2018 masuk dalam kategori 2.1.

Artinya, gelaran ini harus memenuhi standar  yang  lebih tinggi dibandingkan kategori 2.2 seperti  yang tercantum dalam regulasi UCI.

"Sehingga Tour of Indonesia  akan  menjadi  satu-satunya gelaran dengan kategori  2.1 di Indonesia,” kata Okto.

Satu hari menjelang dimulainya Tour de Indonesia 2018. Kota Yogyakarta mulai bergeliat menyambut gelaran lomba balap.

Sebagian besar tim sudah datang dan seluruh peserta diharapkan sudah ada di Yogyakarta.

Hingga saat ini, 15 tim sudah terkonfirmasi akan ambil bagian dalam gelaran yang sempat absen tujuh tahun ini.

Empat tim nasional dan sebelas tim kontinental akan beradu cepat dalam lomba yang berlangsung  dalam empat etape.

Terpisah, Ketua Pelaksana Tour de Indonesia Parama Nugroho mengatakan, balapan akan dimulai di Candi Prambanan, Yogyakarta, menuju Ngawi dengan jarak 124,7 kilometer untuk etape pertama.

Di etape kedua, para pembalap akan menempuh jarak 115,7 kilometer dari Madiun menuju Mojokerto.

Sementara etape ketiga menjadi etape terjauh dengan jarak 300 kilometer dari Probolinggo menuju Banyuwangi. Etape keempat akan dimulai dari Gilimanuk dan berakhir di Lapangan Puputan, Denpasar.

Ada yang unik dari gelaran TdI kali ini. Berbeda dengan event balap sepeda jalan raya di Indonesia lain. Tour de Indonesia akan mengadopsi warna jersey yang berbeda.

Pemimpin klasemen umum akan mengenakan jersey Gandaria berwarna ungu. Sementara untuk klasemen poin disebut jersey Gumading.

"Sedangkan, untuk kategori raja tanjakan tersedia jersey hejo dan untuk pembalap Indonesia terbaik akan memakai jersey Kayas," kata Parama Nugroho.

Tour d’Indonesia 2018 juga akan menjadi sarana sosialisasi Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.

"Diharapkan dengan penyelenggaraan Tour de Indonesia 2018, masyarakat yang daerahnya dilalui oleh event ini akan semakin mengenal gelaran Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 yang akan digelar di Indonesia," ujar Parama.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis penyelenggaraan Tour de Indonesia 2018 akan membuat potensi wisata di sejumlah provinsi yang dilintasi akan semakin populer di dunia.

"Berbeda dengan lomba lari maraton yang bisa mendatangkan ribuan orang pada saat pelaksanaan. Pada event balap sepeda peserta sekitar 200-an orang, tapi gaungnya bisa ke mana mana karena media value-nya sangat besar. Destinasi yang dilintasi akan terkenal seantero jagad," ujar Menpar Arief Yahya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hydro Coco Kibarkan Co-Branding Kemenpar di Labuan Bajo


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler