Keindahan Bendungan Logung Bantu Perekonomian Warga Kudus

Rabu, 16 Maret 2022 – 07:40 WIB
Bendungan Logung di Kudus, Jateng. Foto: dok Pemprov Jateng

jpnn.com, KUDUS - Bendungan Logung di perbatasan Desa Kandangmas dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jateng mampu mengangkat potensi desa untuk menjadi wisata.

Warga yang dulunya bekerja menambang pasir pun beralih menjadi pelaku wisata.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Terpesona pada Wisata Mangrove di Balikpapan

Bendungan Logung mulai dibangun sejak 2014 dan diresmikan 2018 itu memiliki pesona alam yang indah.

Panorama bebukitan yang mengelilingi telaga itu bisa memanjakan mata. Itulah yang kemudian menjadi magnet wisata yang dikembangkan masyarakat sekitar menjadi wisata pertama Desa Kandangmas.

BACA JUGA: Ganjar Serahkan Dua Kendi Emas di IKN, Ada Perbincangan, Jokowi Tersenyum

Ramidi, bagian keamanan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kandangas menuturkan Kandangmas saat ini telah dinobatkan sebagai desa wisata.

Hal itu lantaran adanya Bendungan Logung di desanya.

BACA JUGA: Lapak Ganjar Pranowo Berhasil Membawa Madu Lokal Go International

“Alhamdulillah, saat ini karena ada Bendungan Logung di wilayah Kudus, masyarakat yang dulunya menambang pasir sekarang punya wisata,” ujarnya.

Dia menambahkan bukan hanya penambang pasir yang berpindah haluan menjadi pelaku wisata juga masyarakat setempat mulai membuka usaha kuliner di sekitar lokasi wisata.

Tentu, kondisi tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Sekarang ada yang membuka warung, ini sangat membantu masyarakat yang tadinya tidak ada penghasilan,” lanjutnya.

Ramidi mengatakan desa wisata yang terdorong karena Bendungan Logung juga mampu mengangkat potensi desa. Seperti UMKM gula merah, wisata alam, dan wisata reliji.

“Potensi kandangmas ada gula merah, wisata reliji, ada juga belik kemadoh pemandangan bagus sekali,”imbuhnya.

Sementara Ketua Pokdarwis Desa Kandangmas, Sabari menyampaikan wisatawan bisa menikmati keindahan panorama Bendungan Logung dengan menaiki perahu atau speed boat.

“Kalau perahu Rp15 ribu sampai Rp17 ribu tetapi kalau speed boat di antara Rp80 ribu sampai Rp90 ribu, itu bisa dinaiki 3 sampai 4 orang,” jelasnya.

Untuk jumlah wisatawan, Sabari menjelaskan, belum bisa dihitung secara pasti karena kondisi pandemi.

“Kalau sebelum pandemic bisa mencapai 1.000 orang per hari, kalau sekarang naik-turun karena belum buka seratus persen karena pandemi,” ungkapnya.

Keberadaan Kandangmas sebagai desa wisata rintisan juga telah mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Kami pernah menerima bantuan keuangan dari Provinsi sebesar Rp 100 juta untuk pegembangan wisata di sini. Dan, saat ini masih akan terus kita kembangkan,” imbuhnya.

Diketahui, Bendungan Logung juga bermanfaat untuk mengurangi debit air sungai dan potensi banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus dengan debit 104,5 meter kubik per detik.

Selain itu juga digunakan sebagai irigasi lahan pertanian seluas 2.821 hektar yang memungkinkan kegiatan pertanian dilakukan sepanjang tahun.

Air dari waduk ini juga untuk menyediakan sumber air bersih masyarakat di Kabupaten Kudus dengan kapasitas penyediaan rata-rata 200 liter per detik.

Pemanfaatan lainnya yaitu untuk menggerakkan turbin sehingga menghasilkan energi listrik dengan potensi mencapai 0,5 mw. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler