Kejadian di Samarinda, Warga yang Mengantre Basah Mandi Minyak Goreng, Begini Ceritanya

Sabtu, 12 Maret 2022 – 23:28 WIB
Suasana ketika ratusan warga memadati Kantor Kelurahan Sidodadi, Samarinda, Kalimantan Timur membeli minyak goreng pada Sabtu (12/3/2022) sore. Foto: Arditya Abdul Aziz/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Pemkot Samarinda, Kalimantan Timur mendistribusikan sebanyak 222 ribu liter minyak goreng curah guna merespons keresahan yang dialami warga Kota Tepian.

Pendistribusian minyak goreng curah dilakukan di 59 kelurahan dari 10 kecamatan Kota Tepian mulai dilakukan pada Sabtu (12/3/2022) sore tadi. 

BACA JUGA: Inilah Tampang Perampok yang Bikin Mbak Endang Nyaris Tewas, Pelaku Tak Disangka

Tampak ratusan warga memadati Kantor Kelurahan Sidodadi yang menjadi lokasi pertama pendistribusian minyak goreng harga murah tersebut. Pendistribusian minyak goreng ini sempat diwarnai insiden.

Sebanyak 15 liter minyak goreng tumpah saat proses pemindahan dari tangki ke tandon.

BACA JUGA: Sandra Kejang di Tengah Antrean Minyak Goreng, Warga Panik, Innalillahi

"Tadi ada insiden minyak tumpah, tetapi bukan karena berdesak-desakan, karena teknis saja. Saat itu minyak mau dipindahkan dari tangki ke tandon dengan menggunakan mesin," ucap Muhammad Fachri A, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kota Samarinda dikonfirmasi JPNN.com, Sabtu. 

Insiden tumpahnya minyak itu terjadi sebab selang yang mengalirkan minyak dari tangki ke tandon terlepas dari pegangan. Akibat insiden itu beberapa warga sampai menjadi basah bermandikan minyak goreng. 

BACA JUGA: Semoga Pemerintah Tidak Lips Service Soal Janji Harga Bahan Pokok Stabil

"Seharusnya ada yang pegang selang, tetapi karena tekanan mesin terlalu deras selangnya lepas dari tandon. Minyak goreng yang terbuang diantara 15 liter. Ada beberapa warga yang terkena minyak," tambahnya.

Menurut Fachri, insiden itu tentu sangat merugikan di tengah kondisi minyak goreng yang sedang langka. "Sekitar 15 liter yang terbuang ini tentu ini tidak mengenakan, karena di tengah situasi langka minyak goreng. Cuman ini memenang insiden yang tidak kami harapkan," katanya. 

Kata Fachri, pasca kejadian Dinas Perdagangan Kota Samarinda meminta pihak pelaksana penyaluran minyak goreng, dalam hal ini Perusahaan Daerah Pusat Aneka Industri (PDPAU) untuk lebih berhati-hati mempersiapkan mekanisme pendistribusian. 

"Besok masih pendistribusian lagi, kami dari Dinas Perdagangan dengan adanya insiden tadi akan minta lebih hati-hati lagi saat memindahkan minyak dari tengki ke tandon," tandasnya. 

Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, upaya menyediakan ratusan ribu liter stok minyak goreng murah itu sebagai bentuk simpati agar para ibu rumah tangga tak lagi harus antre desak-desakan di minimarket atau toko-toko. 

"Kami sudah menyiapkan 222.222 liter dan akan didistribusikan ke 59 kelurahan se-Kota Samarinda," ucap Wali Kota Samat Andi Harun kepada JPNN.com pada Sabtu.

Langkah pemerintah menggalangkan pasar murah minyak goreng ini juga menjadi salah satu cara memecah kerumunan massa. Terlebih saat ini pandemi Covid-19 belum usai.

"Kami akan distribusikan minyak goreng curah itu langsung ke kelurahan. Kemudian untuk antisipasi kecurangan kami pakai sistem kupon dengan KK (kartu keluarga)," tambahnya. 

Lebih lanjut Andi Harun menerangkan, dalam penyaluran minyak goreng murah itu juga sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan terkait perizinannya.

"Semoga distribusi minyak goreng ini bisa mencukupi stok selama Ramadan hingga Idulfitri nanti," harapnya.

Informasi dihimpun, pendistribusian ratusan ribu liter minyak goreng murah itu pertama dilakukan di Kelurahan Sidodai. Sebanyak 2000 liter pertama akan di distribusikan ke 57 Rukun Tetangga (RT) se Kelurahan Sidodi.

"Maksimal satu warga hanya dua liter saja," terang Fahmi. 

Setelah Kelurahan Sidodadi, selanjutnya seluruh kelurahan se-Samarinda dalam beberapa hari ke depan akan mendapatkan pendistribusian jatah minyak goreng murah.

"Kelurahan Sidodadi dapat 2.000 liter, kemudian Karang Asam 2.000 liter dan Kelurahan Jawa 1.000 liter. Ini merupakan program Pak Wali untuk memecah massa ingin mengantre," pungkasnya. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa tak Mematuhi Protokol Kesehatan, Polisi Tunda Operasi Pasar Minyak Goreng


Redaktur : Budi
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler