Semoga Pemerintah Tidak Lips Service Soal Janji Harga Bahan Pokok Stabil

Sabtu, 12 Maret 2022 – 15:10 WIB
Harga bahan pokok di berbagai pasar di DKI Jakarta terpantau stabil meski mengalami kenaikan tipis di sejumlah komoditas. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin berharap pemerintah bisa mewujudkan janji tentang terjaganya stok dan harga bahan pokok tidak melambung jelang Ramadan.

“Saya harap, pemerintah tidak sekedar lips service pada janji stok aman dan harga tidak melambung tinggi jelang puasa dan lebaran," kata Akmal dalam keterangan persnya, Sabtu (12/3).

BACA JUGA: Sentil GeKrafs, Nikita Mirzani: Kan Banyak itu Videonya, Kasih Tahu Kalau Saya Salah

Dia mengingatkan saat ini harga kebutuhan pokok masih melambung dan pemerintah masih punya pekerjaan menyelesaikan persoalan tersebut.

Legislator Fraksi PKS itu kemudian menyinggung masih tingginya komoditas seperti daging sapi, telur, daging ayam, kedelai, dan cabai.

BACA JUGA: Begini Caranya Agar Indonesia Bisa Lepas Status Pandemi Menjadi Endemi

Komoditas seperti minyak goreng, bahkan masih langka di pasaran. Ujungnya, harga komoditas tersebut masih tinggi di pasar.

“Rakyat jangan ditipu lagi berkali-kali. Pemerintah itu pelayan rakyat dengan seluruh instrumen sumber daya dan kekuasaan yang dimiliki," kata Akmal.

BACA JUGA: Doa Dijauhkan dari Api Neraka dan Cara Agar tak Masuk Neraka

Sementara itu, pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat menilai respons pemerintah terhadap kelangkaan pangan sangat tidak kompeten.

Menurut dia, akhir-akhir ini Indonesia dihadapkan dengan banyak persoalan seputar kebutuhan pokok masyakarat.

"Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, naiknya harga kacang kedelai yang membuat pengusaha tahu dan tempe berhenti produksi, harga cabai, gas dan juga daging sapi naik, dan sekarang gula hilang di pasaran," ungkap Achmad, Jumat (11/3).

Achmad mengungkapkan kelangkaan minyak goreng belum juga tertangani dengan tuntas.

"Pemerintah malah menyikapinya dengan sidak ke pasar-pasar tradisional. Hasilnya, saat sidak seolah tersedia, tetapi setelah sidak suplainya menjadi langka lagi," katanya.(ast/jpnn)


Redaktur : Yessy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler