JAKARTA - Penyidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum) Kejaksaan Agung mengembalikan berkas perkara pencurian pulsa yang diduga dilakukan Vice President Digital Music and Contenct Management Telkomsel, Krisnawan Pribadi dan direktur perusahaan content provider (CP) PT Colibri, Nirmal Hiro Barmawi, ke penyidik Bareskrim Mabes Polri.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung Adi Toegarisman mengatakan, pengembalian berkas dilakukan karena ada beberapa hal yang tak jelas sehingga perlu dilengkapi oleh penyidik. "Belum P21, masih pratut (pra-penuntutan)," kata Adi saat ditemui Selasa (8/5).
Seperti diketahui, Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Bareskrim untuk kedua tersangka yang ditembuskan ke Kejagung dikeluarkan pada 23 Desember 2011. Kejaksaan kemudian membentuk tim jaksa peneliti pada 19 Januari 2012.
Dalam kasus ini Nirmala diduga bertanggung jawab atas pengiriman pesan singkat (SMS) premium kepada konsumen. Sedangkan Krisnawan, diduga terlibat sebagai pihak yang menandatangani kerjasama antara content provider dengan Telkomsel.
Sementara untuk kasus pencurian pulsa lain, Adi menambahkan, pihaknya sudah melimpahkan berkasnya ke kejaksaan negeri di daerah tempat pencurian berlangsung. Berkas tersebut atas nama Muhammad Susanto, Setia Perkasa, Indra Adijasa, Lukman, Ahmad Hanafi, Wido, dan Fahrizal.
Pelimpahan berkas berikut tersangkanya, lanjut Adi, disesuaikan tempat kejadian perkara (locus delictie). Fahrizal dan Ahmad Susanto dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok, Ahmad Hanafi dan Lukman di Kejari Purwakarta, Setia Perkasa di Kejari Bekasi, Indra Ajiasa di Kejari Cibinong, dan Wido di Kejari Sumedang.
Menurut Adi, kesembilan tersangka dijerat dengan tuduhan telah melanggar UU Perlindungan Konsumen, UU Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Telekomunikasi, dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Usut Rp15,4 Miliar dari Izin Senpi
Redaktur : Tim Redaksi