jpnn.com, ACEH TAMIANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Tamiang menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Jalan Desa Sukajadi – Desa Ingin Jaya, Kecamatan Rantau, daerah itu yang merugikan keuangan negara Rp 738,7 juta.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Aceh Tamiang Fahmi Jalil mengatakan tiga tersangka pada perkara tersebut terdiri dari rekanan, konsultan pengawas dan seorang pejabat Dinas PUPR Aceh Tamiang.
BACA JUGA: Hari Anti-Korupsi Sedunia 2024: BRI Life & KPK Perkuat Komitmen Berantas Korupsi
Mereka ditetapkan tersangka oleh tim penyidik tindak pidana khusus (Tipidsus) dan langsung ditahan di Lapas Kelas IIB Kuala Simpang sejak Jumat (29/11) kemarin.
“Ketiga tersangka berinisial SN selaku KPA/PPK, A selaku penyedia atau rekanan dan AM selaku konsultan pengawas,” kata Fahmi dikutip dari Antara.
BACA JUGA: MK Pastikan KPK Berwenang Usut Korupsi di Militer hingga Putusan Inkrah
Dia menjelaskan dugaan korupsi dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan Sukajadi-Ingin Jaya sebesar Rp738,7 juta.
Proyek aspal tersebut bersumber dari dana otonomi khusus (Otsus) tahun anggaran 2023 dengan pagu Rp2,8 miliar.
BACA JUGA: Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
“Berdasarkan hasil audit, perhitungan kerugian keuangan negara sebesar Rp738,7 juta,” ujarnya.
Para tersangka dijerat dengan pasal 2 ayat (1) jo pasal 3 ayat (1) UU RI nomor 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU nomor 20/2001 tentang perubahan atas UU RI nomor 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 KUHP.
“Kini ketiga tersangka telah ditahan di Lapas Kelas IIB Kula Simpang dengan status tahanan titipan Kejaksaan Negeri Aceh Tamiang,” ujarnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Saksi di Sidang Kasus Korupsi Timah, Mengaku Pernah Ditolong Harvey Moeis
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan