Berdasarkan informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Group JPNN), Yetti Yusuf mengendarai sepeda motor Yamaha Mio BA 2187 BF datang dari arah jembatan Ujung Tanah Lubuk Begalung dengan kecepatan tinggi. Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul 10.35 WIB korban mengambil jalan terlalu ke kanan dan menabrak mobil jenis minibus Toyota Avanza BA 2076 JR.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Tentara Dr Reksodiwiryo oleh pengemudi minibus tersebut, yang belakangan diketahui bernama Joni Asman, warga Komplek Villaku Indah IV K/14 RT 003/006 Nanggalo Padang menggunakan mobil pick up yang melintas di lokasi. Salah seorang saksi mata di lokasi kejadian Suryanto, 40, warga Jalan Aur Duri RT 03 RW 01 Kelurahan Parakgadang Timur menyebutkan saat itu dia sedang menambal ban di tepi jalan. Tiba-tiba, dia melihat seorang ibu membawa sepeda motor dengan kecepatan tinggi sambil berteriak jambret.
"Ibu itu kencang, sambil berteriak jambret. Belum hilang terkejut saya, tiba-tiba dia sudah menghantam mobil Avanza yang sudah mengerem mendadak setelah muncul dari balik rel," jelas pria yang berprofesi sebagai penambal ban ini.
Menurut Suryanto, di tempat kejadian ketika itu tidak ditemukan identitas korban, karena korban tidak ada tas. Untung saja, salah seorang pegawai kantor lurah Simpang Haru yang membeli sirup tidak jauh dari lokasi kejadian melihat sandal, kacamata dan mantel korban.
Setelah disiginya, pegawai kelurahan bernama Dasman itu meyakini bahwa yang kecelakaan adalah teman kerjanya di Kelurahan Simpang Haru.
Suryanto meyakini Yetti Yusuf kena jambret karena sesaat menjelang dia menghantam mobil minibus itu, dia melihat sebuah sepeda motor yang diperkirakannya adalah Yamaha Jupiter melambung karena melintasi rel.
"Saya lihat ada motor hitam, seperti Jupiter tanpa plat nomor melambung, sedangkan ibu itu menghantam mobil Avanza yang berhenti karena terkejut dipepet motor Jupiter itu," kata pria berbadan tegap itu.
Sekretaris Kelurahan Simpang Haru, Dasman mengatakan ketika itu dia bersama salah seorang teman berbelanja di grosir yang tempatnya tidak jauh dari TKP. "Kami membeli sirup, minyak dan beberapa bahan pokok lainnya untuk dibagikan pada pegawai kantor lurah. Tiba-tiba saya melihat ada orang berkumpul di TKP. Setelah saya saksikan barang-barang milik korban, saya yakin itu adalah milik Yetti teman saya," jelasnya.
Menurut Dasman, ketika itu dia tidak menemukan tas milik Yetti. Yang ada hanya sandal, kacamata dan mantel yang menyembul dari balik jok. "Saya awalnya mengira hanya ada kemiripan, namun ketika melihat mantel itu baru saya yakin," jelasnya di RST Dr Reksodiwiryo.(ad/w/b)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Tua Perkosa Gadis Cacat Mental
Redaktur : Tim Redaksi