Kejar Tenaga Ahli Migas, Expat dan Expert Turun Langsung ke Kampus

Jumat, 20 Mei 2016 – 16:24 WIB
Li Bin (Geophysical Specialist) dan Kian Han (Sr. Head of Geoscience) dari Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) memaparkan materi tentang Integrated Subsurface Geoscience Evaluation & Reservoir Evaluation di ITS. FOTO : jpnn

jpnn.com - Mahasiswa Institut Teknik Sepuluh Nopember (ITS) kedatangan tamu dari praktisi migas kemarin (19/5). Bertajuk Expat & Expert Go To Campus, kegiatan yang dibalut seminar itu bertujuan untuk mencari tenaga-tenaga ahli bidang migas di masa depan.

Pada sesi pertama, tampil sebagai pembicara yaitu Senior Head of Geoscience HCML, Kian Han  serta Geophysical Specialist HCML, Li Bin. Di hadapan audiens, mereka menyampaikan materi tentang “Integrated Subsurface Geoscience Evaluation & Reservoir Evaluation” atau integrasi antara geologi, geofisika, petrofisika, dan engineering dalam pengkajian bawah permukaan dalam kaitannya terhadap kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan migas.

BACA JUGA: Ayooo... Para Diver Diundang Pak Menteri Nih ke Banyuwangi

"Semua komponen pengujian dari geofisika hingga uji seismik yang intensif harus dilakukan untuk nantinya memastikan potensi yang terkandung dalam area pencarian gas maupun minyak bumi. Tak boleh satupun yang terlewatkan," ungkap Geophysical Specialist HCML, Li Bin.

Hal yang sama juga diamini oleh Kian Han, Senior Head of Geoscience HCML, dimana hasil sejumlah uji itu akan digunakan sebagai upaya "merayu" pemerintah dalam hal ini SKK Migas untuk mengeluarkan izin pengeboran sumur ekplorasi yang baru.

BACA JUGA: NGERI! Pria Kalimantan Dimakan Buaya, Paru-paru dan Usus Ditemukan

"Tetapi tidak semua uji ini membuahkan hasil atau menghasilkan minyak atau gas. Saat digali bisa saja hasilnya tak seperti prediksi, tetapi sumur ekplorasi ini tak langsung kami tinggalkan atau ditutup kembali, kami akan melakukan berbagai evaluasi lebih intensif lagi," ungkap Kian Han ketika mendapat pertanyaan dari mahasiswa.

Kian Han, juga memastikan semua hasil dari minyak maupun gas yang mampu mereka ekploitasi di tengah laut (offshore) harus dilaporkan dan diserahkan ke negara untuk kemudian dijual ke pasar Migas.

BACA JUGA: Gawat! Wisatawan Sebut Tana Toraja Kumuh

"Tetapi sebelum dilaporkan, kami harus menyisihkan dulu kebutuhan gas untuk operasional lifting kami selanjutnya. Dan itu tidak sedikit juga, itulah makanya dalam pencarian migas, ada banyak sumur migas produktif yang harus digali," tutur Kian Han.

Sedangkan pada sesi ketiga Head of Completion HCML, Michael Etuhoko dan Senior Petroleum Engineer HCML, Syaiful Nurdin tampil dengan materi “Drilling Completion and Operations”.

Dalam presentasinya, mereka memberikan gambaran umum tentang dunia pemboran minyak dan gas baik di darat maupun di lepas pantai. Dijelaskan pula lebih lanjut mengenai konsep kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan kontraktor perusahaan migas dalam pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia.

Di bagian lain presentasi, juga dijelaskan tentang peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pemboran dan penyedia-penyedia jasa yang terlibat dalam operasi pemboran. Hal ini dimaksudkan untuk membuka wawasan audiens terkait besarnya kesempatan yang mungkin tercipta dari industri migas.

”Kami berharap dari pemaparan materi dan kondisi terkini tentang migas, mampu membuat para mahasiswa paham dan serius untuk terus belajar. Sehingga nantinya akan tercipta generasi emas di industri migas,” jelas Syaiful.

Acara ini sendiri digagas oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), dan Petronas Carigali Ketapang II Limited (PCKIIL). (jpnn/pda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD: Terburu-buru dan Sarat Kepentingan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler