Kejutan PDIP di Pilgub Jabar Bikin Cagubnya Kaget, Ono Surono Menyentil Mulyono

Jumat, 30 Agustus 2024 – 08:43 WIB
Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono saat konferensi pers di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat (30/8) dini hari. Foto: Ridwan Abdul Malik.

jpnn.com - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan benar-benar membuat kejutan di Pilgub Jabar dengan mengusung pasangan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2024.

Kejutan ala parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri ini jauh dari hiruk-pikuk politik menjelang berakhirnya masa pendaftaran Pilkada 2024 pada Kamis (29/8) pukul 00.00 WIB.

BACA JUGA: Anies Gagal Maju di Pilkada Jabar 2024, Ono Surono Menuding Mulyono

Sebab, informasi yang muncul sebelumnya, PDIP justru bakal mengusung mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono.

Namun, paslon yang diusung ternyata Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja.

BACA JUGA: Hasto PDIP Blak-blakan soal Alasan Tak Mengusung Anies di Pilkada Jabar 2024

Hal mengejutkan lainnya, paslon jagoan PDIP di Pilgub Jabar itu tidak hadir langsung ke kantor KPU Jawa Barat saat pendaftaran. Mereka mengikutinya secara daring.

Dalam jaringan videonya, Jeje terlihat di sebuah bangunan seperti rumah, sementara Ronal terlihat seperti tengah di mobil dalam suatu perjalanan.

BACA JUGA: Pilgub Banten: Ada Sufmi Dasco di Antara Airin dan Bahlil

Pendaftaran di KPU Jabar dilakukan pengurus PDIP Jabar pimpinan Ono Surono yang datang sekitar pukul 23.30 WIB.

Acara pendaftaran sempat terhenti hingga akhirnya pada pukul 00.00 hari Jumat (30/8), perwakilan PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana, memberikan sambutan.

"PDI Perjuangan tidak kekurangan kader di kota/kabupaten. Tujuan Kami tak semata untuk meraih kekuasaan, tetapi bersama-sama menjaga demokrasi," kata Abdy memberi sambutan.

Abdy yang merupakan anggota DPRD Jawa Barat semula mengatakan bahwa calon yang diusung oleh partainya memiliki pengalaman baik legislatif maupun eksekutif.

"Siapa pun yang kami usung adalah yang paham. Dan nama-nama calon tersebut berkasnya ada di tangan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar (Ono Surono). Jadi, terjawab ya," tuturnya.

Nah, kejutan pun terjadi saat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari PDIP dipersilakan untuk memberikan keterangannya.

Pada saat itu muncul Jeje Wiradinata (Bupati Pangandaran) dan Ronal Surapradja (aktor) dalam video call. Namun, pada kesempatan itu Ono sendiri tidak berbicara dalam sesi tersebut.

Jeje Wiradinata yang Jadi Cagub juga Kaget

Jeje dalam sambutannya secara virtual mengaku kaget atas pendaftaran dirinya sebagai bakal cagub di Pilkada Jabar 2024.

"Saya dan Ronal akan maju di Pilgub Jabar. Kaget ketika mendengar hal ini dan saya memahami betul sebagai bupati di kampung, disurvei tidak ada, tetapi hari ini bukan perihal itu," tuturnya.

"PDI Perjuangan adalah partai yang concern terhadap demokrasi, tentu ini jadi yang paling pokok," lanjut Jeje.

Selain Jeje, Ronal pun mengaku terkejut dengan penunjukan dirinya mendampingi Jeje Wiradinata pada Pilkada Jabar 2024.

"Seperti Pak Jeje, saya juga kaget. Akan tetapi, sekali lagi kagetnya sebentar, ini sebuah tugas diberikan partai kepada saya insyaallah saya siap maju sebagai wakil PDI Perjuangan," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua KPU Provinsi Jabar Ummi Wahyuni menuturkan bahwa berdasarkan peraturan KPU terbaru, ketika calon ada kendala dalam pendaftaran, diperbolehkan untuk memanfaatkan teknologi.

"Dan ini yang telah dilakukan oleh pasangan Jeje Wirianata dan Ronald," katanya.

Berkaca pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan berada di urutan kelima mendapatkan 1.273.522 suara atau 11,03 persen.

Angka itu merupakan penurunan drastis bagi PDI Perjuangan di Jabar. Pada Pemilu Anggota DPR RI 2019 di Jabar, PDIP mendapatkan 14 persen lebih suara.

Dengan adanya pasangan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja ini, ada empat paslon yang telah mendaftar dalam Pilkada Jabar, yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang diusung Golkar, Demokrat, Gerindra, PSI, PAN, serta hampir semua partai nonparlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo.

Berikutnya pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie yang diusung PKS, PPP dan NasDem. Kemudian pasangan Acep Adang Ruchiat dan Gitalis Dwi Natarina yang diusung PKB, merupakan calon ketiga yang mendaftar ke KPU Provinsi Jawa Barat.

Ono Surono Menyentil Mulyono

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono bicara soal angkat bicara soal gagalnya Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta maupun Jabar.

Setelah gagal maju di Pilkada Jakarta lantaran tak dapat partai pengusung, Anies digadang-gadang berlayar di Pilgub Jabar berpasangan dengan kader PDIP Ono Surono. Namun, skenario itu pun ambyar.

Ono menilai ada upaya yang mengganggu dan menjegal pengusungan Anies di Pilgub Jabar 2024.

"Kenapa gagal? Kami menghadapi tantangan yang besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung PDIP," kata Ono saat menggelar konferensi pers di kantor KPU Jawa Barat, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat (30/8) dini hari.

Ono menjelaskan, pihak yang menjegal Anies untuk maju di Pilgub Jabar memiliki kekuatan politik yang cukup kuat di Indonesia.

Dia pun sempat menyebut nama 'Mulyono' yang menurutnya menjadi biang kerok gagalnya PDIP mengusung Anies Baswedan.

"Kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya membuat Pak Anies tidak jadi diusung. Mulyono dan geng," tutur Ono, dikutip dari JPNN Jabar.

Ono mengatakan bahwa hal serupa juga terjadi di Pilgub Jakarta. PDIP akhirnya tidak jadi mengusung Anies karena upaya kuat Mulyono.

"Tidak bisa secara spesifik saya tafsirkan (penjegalan Anies), tetapi, kan, itu sudah terjadi di Jakarta. Dan itu terjadi juga di Jawa Barat. Upaya kami memang menginginkan Pak Anies di Jabar," tutur Ono.

Sebelumnya, Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengungkapkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah memutuskan untuk tidak maju di Pilkada Jabar 2024.

Sahrin menyampaikan bahwa salah satu pertimbangan Anies tidak maju adalah tidak ada permintaan khusus dari masyarakat Jabar maupun aspirasi partai politik untuk mengusung calon presiden di Pilpres 2024 tersebut selama ini, berbeda dengan Pilkada Jakarta.

"Anies menyampaikan terima kasih, tentunya apresiasi, kepada partai yang meminta Anies untuk maju di Jawa Barat, dan dengan berbagai macam pertimbangan tentunya Anies telah menyatakan tidak maju di Jawa Barat,” kata Sahrin di Jakarta, Kamis (29/8) malam. (sam/fat/ant/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler