Kekaisaran Jepang Ganti Dinasti

Sabtu, 05 Januari 2019 – 12:11 WIB
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. Foto: AFP

jpnn.com, TOKYO - Untuk kali pertama setelah dua abad, kaisar Jepang turun takhta. Kaisar Akihito akan meninggalkan singgasana pada 30 April. Esok harinya Putra Mahkota Naruhito naik takhta.

Sesuai tradisi, setiap kali terjadi pergantian kaisar, nama dinasti pun berubah. Kemarin, Jumat (4/1) Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menegaskan bahwa nama baru bakal diumumkan pada 1 April.

BACA JUGA: Kaisar Akihito Gelar Perayaan Ultah Terakhir di Istana

"Pemerintah akan berusaha mempersiapkan suksesi dengan sebaik-baiknya," kata Abe dalam pidato tahun barunya di Kuil Besar Ise.

Karena itulah, pemerintah akan mengumumkan nama baru kekaisaran pada rapat kabinet. Itu berarti sekitar satu bulan sebelum suksesi terjadi.

BACA JUGA: Dikendalikan Kaum Difabel, Robot Jadi Pelayan Kafe

Dengan demikian, publik Jepang bisa beradaptasi lebih dahulu. Sebab, nama kekaisaran alias gengo akan melekat pada kalender, surat kabar, dan surat resmi.

Pengumuman nama baru kekaisaran seperti yang akan dilakukan Abe adalah peristiwa langka. Sebab, biasanya suksesi kekaisaran terjadi saat seorang kaisar mangkat. Dengan demikian, nama baru pun akan ditetapkan secara mendadak.

BACA JUGA: Jokowi Dorong Kolaborasi Mitigasi Bencana ASEAN - Jepang

Tapi, kali ini rezim Abe berkesempatan merumuskan gengo dan mengumumkannya lebih dahulu karena suksesi terjadi gara-gara Akihito turun takhta. Bukan karena kaisar wafat. (bil/c10/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Membangun Mimpi dari Atas Atap


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler