Kekerasan pada Muslim Rohingya, Ini 7 Sikap PBNU

Senin, 28 November 2016 – 18:14 WIB
Demo imigran muslim Rohingya. Foto: JPG

jpnn.com - JAKARTA - Kasus kekerasan kembali menimpa umat muslim Rohingya di Myanmar.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras peristiwa tersebut kembali terjadi.

BACA JUGA: Uchok: KPK Harus Segera Usut Korupsi Banten

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Hery Haryanto Azumi mendesak pemerintah Indonesia melakukan upaya menjamin keamanan umat muslim Rohingya.

Indonesia sebagai umat muslim mayoritas, tambah dia, harus melibatkan diri untuk penganut Islam di Nyanmar.

BACA JUGA: Waspada! Pelaku Teror Bisa Beraksi saat Demo 2 Desember

"Pemerintah harus menggunakan solidaritas ASEAN untuk membantu menyelesaikan problem itu. Apalagi Indonesia sebagai leader ASEAN harus bertindak proaktif dalam membantu negara anggota menyelesaikan problem masing-masing,” kata dia saat dikonfirmasi, Senin (28/11).

Menurut dia, segenap penganut agama di dunia harus mengedepankan toleransi kepada setiap umat beragama.

BACA JUGA: Surya Paloh: Kader Nasdem Garda Terdepan Menjaga Pancasila

"Dalam konteks kasus Rohingya umat Budha dan Islam harus berdiri di depan mengutuk setiap peristiwa kekerasan yg terjadi atas etnis Rohingya,” kata dia

PBNU juga mengeluarkan tujuh pernyataan sikap terkait aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya itu. (Mg4/jpnn)

Berikut tujuh tuntutan PBNU:

1. mengecam segala tindakan kekerasan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Segala bentuk tindakan kekerasan adalah tindakan yang sama sekali tidak dapat dibenarkan.

2. Islam mengutuk kekerasan bahkan tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan. Umat Islam umumnya ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas peristiwa yang menimpa saudara-saudara seiman yang berada di Myanmar.

3. Mengajak seluruh kepala negara dan pemimpin negara di dunia untuk proaktif melawan segala bentuk kekerasan. Represi adalah musuh bersama dan harus dilawan sekuat tenaga guna menciptakan upaya perdamaian dan harmoni.

4. Mengajak seluruh umat di dunia untuk terus menggalang solidaritas kemanusiaan guna menciptakan perdamaian bagi segala bangsa.

5. Nahdatul Ulama mendesak pihak-pihak terkait, terutama kepada komunitas internasional dan PBB untuk segera mengambil langkah konkret dalam peristiwa kekerasan terhadap Muslim Rohingya yang terjadi di Myanmar.

6. Mendesak ASEAN untuk mengambil sikap dan langkah nyata, khusunya pada pemerintah Myanmar, agar segera mengakui status kewarganegaraan Muslim Rohingnya.

7. Mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah diplomasi guna terwujudnya penghormatan atas hak asasi manusia di Myanmar.

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPT Pantau Gerakan Mantan Napi Teroris Jelang Aksi 212


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler