Kekeringan, Warga Terpaksa Jalan ke Tengah Hutan untuk Dapatkan Air Keruh

Sabtu, 21 September 2019 – 14:15 WIB
Warga mencoba dapatkan air di hutan saat kekeringan. Foto : Pojokpitu

jpnn.com, PACITAN - Kekeringan di Kabupaten Pacitan, Jatim semakin parah karena belum turunnya hujan. Seperti yang dialami oleh sebagian penduduk di Desa Gembong Kecamatan Arjosari Pacitan ini.

Banyaknya sumber mata air di wilayah tersebut yang mulai mengering. Karena itu warga terpaksa memanfaatkan sumber mata air di tengah hutan yang kondisinya keruh.

BACA JUGA: 15 Wilayah Ini Status Siaga Kekeringan

Jika biasanya warga bisa menggunakan sumber mata air dari belik yang ada di hutan, kini kondisinya mulai mengering.

Sumber air yang dihasilkan dari belik semakin kecil sehingga warga harus menunggu berjam-jam demi untuk mengisi embernya penuh.

BACA JUGA: Kekeringan dan Krisis Air Kali Ini Lebih Parah dari Tahun Lalu

Marjuni, warga, mengatakan, dalam sehari warga hanya mendapatkan satu hingga dua ember saja.

"Karena air harus dibagi dengan warga lain," ujar Marjuni.

BACA JUGA: Kekeringan Mengancam Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong

Ironisnya kondisi air yang diambil warga tersebut terlihat keruh akibat sampah daun kering yang menumpuk di dasar belik.

"Terpaksa memanfaatkan air tersebut karena tak ada pilihan lain," imbuh Marjuni.

Kondisi yang dialami warga Dusun Ngasem ini diperparah dengan bantuan air bersih yang jarang dikirim pemda setempat.

Hal ini karena lokasi dusun yang berada di lereng pegunungan sehingga sulit dijangkau oleh kendaraan. (yos/pojokpitu/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler