Kekhawatiran Naiknya Kasus Covid-19 Berimbas Pada Kurs Rupiah

Selasa, 18 Mei 2021 – 10:44 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (18/5) masih melemah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (18/5) masih melemah.

Pada pukul 9.58 WIB, kurs rupiah melemah 26 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp 14.309 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.283 per USD.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Kok Loyo Lagi? Ternyata Ini Penyebabnya...

Tim Riset Monex Investindo Futures menyatakan pelemahan rupiah karena tertekan kekhawatiran naiknya kasus Covid-19.

"Di tengah lemahnya USD pagi hari Selasa dan kekhawatiran tingginya wabah corona yang telah menyebabkan beberapa negara di Asia melakukan lockdown, memicu minat pasar pada aset aman," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Menguntungkan Kurs Rupiah

Kebijakan lockdown atau PSBB ketat kembali diterapkan di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia dan Taiwan akibat peningkatan kasus infeksi Covid-19.

Menurut Tim Riset Monex Investindo Futures, rupiah terpengaruh oleh kebijakan Pemerintah Singapura mengumumkan pada akhir pekan lalu pembatasan paling ketat pada pertemuan sosial dan kegiatan publik sejak pelonggaran penguncian Covid-19 tahun lalu.

Hal itu menjadi faktor eksternal pelemahan rupiah, terutama di tengah peningkatan infeksi yang didapat secara lokal dan dengan kelompok virus corona baru yang terbentuk dalam beberapa pekan terakhir.

"Langkah-langkah baru yang diumumkan oleh kementerian kesehatan, yang berlaku mulai Ahad (16/5) hingga pertengahan Juni, termasuk membatasi pertemuan sosial untuk dua orang dan menghentikan makan di restoran," tulisnya.

Indeks USD yang mengukur kekuatan mata uang negeri Paman Sam itu saat ini berada di posisi 90,107, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,164.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini berada di level 1,647 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,640 persen.

"Laporan sektor perumahan AS pada malam nanti berpeluang menjadi penggerak USD yang dapat berimbas pada harga emas dan mata uang utama lainnya," ujar Tim Riset Monex Investindo Futures,

Pada Senin (17/5) lalu, rupiah ditutup melemah 85 poin atau 0,6 persen ke posisi Rp 14.283 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.198 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler