Kekuatan Chairuman Disebut Mirip Jokowi

Senin, 24 September 2012 – 07:17 WIB
JAKARTA - Sosok Jokowi tidak salah jika dijadikan pembanding sosok-sosok kandidat calon gubernur Sumut yang akan bertarung pada pilgub 2013 mendatang. Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) pun menyebut, daya tarik Chairuman Harahap mirip dengan daya magnet pemilik nama lengkap Joko Widodo itu.

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan, membandingkan Chairuman dengan Jokowi tidak harus dari style pribadi keduanya. Namun, justru yang terpenting adalah melihatnya dari aspek semangat kerja dan seberapa besar dia bisa menggaet suara dari lintas etnis.

Jokowi, menurut pria berdarah Minang itu, merupakan sosok pekerja keras yang serius. "Dan Pak Chairuman, saya kenal dekat dengan beliau, orangnya penuh semangat. Setiap ada pekerjaan, dia selalu yang didepan (menentukan, red). Dia sosok yang serius dalam bekerja. Ini salah satu kekuatan Pak Chairuman," ujar Indra J Piliang, kepada JPNN.

Yang kedua menyangkut kekuatan menggaet suara. Jokowi bisa memenangkan pilgub DKI, menurut Indra, antara lain figurnya yang kental dengan budaya Jawa. Yakni selalu merendah, termasuk tutur katanya yang sangat didominasi logat Jawa. Dan warga Jakarta, mayoritas juga dari Jawa.

Sedang Chairuman, menurut Indra, juga punya kekuatan mirip Jokowi itu. Menurut Indra, pergaulan luas Chairuman, telah membentuk sosok mantan Deputi Bidang Hukum Kemenko Polhukam itu bisa memahami dengan baik beragam budaya, terutama Jawa.

"Pak Cahiruman itu orang Batak yang bisa njawani (bisa bersikap seperti layaknya orang Jawa, red). Ini modal besar karena penduduk Sumut itu juga banyak dari Jawa. Orang Batak yang tahu Jawa, itulah Pak Chairuman," kata mantan peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS) itu.

Hanya diakui, memang ada perbedaan style antara Jokowi dengan Chairuman. Jokowi sosok yang humoris, sedang Chairuman tidak. "Karena Pak Chairuman orangnya pekerja serius, sampai hilang humornya. Tapi itu bukan esensi, karena yang terpenting kinerja dan paham keberagaman sehingga punya watak akomodatif terhadap beragam aspirasi," ujar politisi muda itu.

Indra juga memberikan sinyal bahwa DPP PG akan lebih sreg bila mengusung Chairuman. Pasalnya, dari sejumlah kandidat, Chairuman satu-satunya yang murni kader partai beringin rindang.

"Di pilkada sejumlah daerah, trennya memang mengusung kader sendiri. Tentunya kader yang diterima masyarakat," ujarnya. Jika tingkat elektabilitas kader sendiri berdasarkan survei kalah dibawah lima persen dibanding non kader, tetap saja Golkar mengusung kadernya sendiri.

"Kecuali jaraknya 10 hingga 20 persen, agak berat itu," ucapnya. Nantinya, nama yang akan diusung akan digodok dan ditetapkan oleh Tim 7 DPP Golkar, yang di dalamnya ada ketum, waketum, sekjen, dan beberapa pentolan DPP lainnya, termasuk Ketua Pemenangan Wilayah Sumut. (sam/jpnn)






BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega Buntung, PDIP Tak Mau Pusing

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler