Kelakar Penjabat Gubernur Jateng soal Nama KPK

Kamis, 11 Juli 2024 – 19:51 WIB
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - SEMARANG - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana berkelakar soal para pejabat yang takut ketika mendengar nama Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Perkataan itu dilontarkan Nana di hadapan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat pembukaan Roadshow Bus KPK di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kamis (11/7).

BACA JUGA: Bus KPK Roadshow di Semarang, Mbak Ita: Pemberantasan Korupsi Tanggung Jawab Seluruh Masyarakat

"Biasanya begitu. Kalau mendengar nama KPK pada ngeper-ngeper (ragu, takut), Pak," kata Nana.

Dia lalu menyatakan korupsi menjadi tantangan besar yang menghambat pembangunan dan memperparah angka kemiskinan.

BACA JUGA: Usut Kasus Bansos Presiden, KPK Periksa 3 Pihak Swasta dari Surabaya, Siapa?

Menurutnya, dalam memberantas praktik koruptif harus dilakukan bersama dari pusat sampai daerah untuk menutup semua celah.

"Jika dibiarkan terus, korupsi ini akan membuat negara dalam bahaya kehancuran," ujarnya.

BACA JUGA: KPK Dinilai Gagal Berantas Korupsi karena Penyidik Punya Loyalitas Ganda

Purnawirawan jenderal bintang tiga polisi ini meminta para kepala daerah menjadi contoh bagi jajarannya agar tidak menyalahgunakan kewenangan yang mengarah korupsi.

"Lawan suap, gratifikasi dan pungli, ingat tugas memberikan pelayanan yang baik, dan menyejahterakan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Alexander Marwata menyatakan kepala daerah selayaknya pimpinan, harus menjadi contoh yang baik bagi anak buahnya.

Tidak hanya sebatas perkataan, tetapi melakukannya alias walk the talk.

"Walk the talk. Pimpinan tidak hanya sekadar omong apa yang kamu ucapkan itu yang kamu lakukan," ujarnya.

Menurutnya, Indonesia sedang defisit tokoh-tokoh yang bisa menjadi panutan.

Dia pun mengajak para kepala daerah untuk menengok bapak pendiri bangsa seperti Bung Hatta sebagai panutan.

Selain sang proklamator, Alexander juga menyebut Jaksa Agung Baharuddin Lopa, Hakim Agung Ismail Saleh, Kapolri Hoegeng yang memiliki integritas dan kapabilitas luar biasa.

"Teladan yang diwariskan Bung Hatta salah satunya ingin membeli sepatu Pele buatan Swiss, mengkliping iklan sepatu itu sampai wafat tidak terbeli," katanya.

Untuk diketahui, Roadshow Bus KPK: Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi berlangsung di Taman Indonesia Kaya Kota Semarang selama empat hari ke depan hingga Minggu (14/7).(mcr5/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler