MEDAN – Buat para orangtua, awasi pergaulan anak-anak Anda. Bayangkan saja, keseringan main internet, murid kelas 4 SD memaksa murid kelas 1 SD mengoral kemaluannya. Makjang..makin gila aja dunia ini.
Kisah ini terkuak Jumat (25/5). Kala itu, Intan br Siregar (45) tak sengaja mendengar putrinya bertengkar dengan sejumlah temannya. Kebetulan, Mel (nama samaran), asyik bermain di pinggir pasar, tak jauh dari rumahnya. Memang, tiap pulang sekolah, bocah perempuan 7 tahun itu, selalu bermain di sana bersama teman sepermainannya.
Warga Kecamatan Medan Petisah itu kaget saat mendengar Mel dan temannya beradu mulut. Kekagetannya bertambah saat teman putrinya mengancam, "Kukasih tau kau nanti ya main cewek-cewekan." Kontan dia curiga dan langsung memanggil Mel. Dia menginterogasi siswi kelas 1 SD itu.
Bak disambar petir, Intan syok mendengar pengakuan anaknya. Mel mengaku dipaksa oral seks. Pelakunya adalah Roy (nama samaran), siswa kelas 4 SD yang tinggal tak jauh dari kediaman mereka. "Aku terkejut kali mendengar pengakuan boruku itu, masa dia dipaksa untuk kayak gitu, padahal sama-sama masih anak-anak orang itu," kata Intan saat mengadu ke Polsek Medan Baru, Sabtu (26/5).
Intan tak menyangka, kejadiannya justru terjadi di rumah Roy, tempat Intan bekerja sebagai tukang cuci, pada Sabtu (19/5) siang lalu.
"Waktu itu kan aku main-main sama dia, baru diajak ke rumahnya. Pas di rumahnya dibilang samaku ayo gini. Terus aku dicium, ditunjukkan samaku burungnya terus disuruh aku mencium sama isap, kalau tak mau aku katanya tak dikawani dia lagi. Makanya aku mau," katanya dengan polos seolah belum mengerti dengan apa yang dilakukannya.
Terkuaknya kasus pencabulan tersebut membuat bapak korban Arlin Sitompul (48) sakit keras dan stres memikiri tragedi pahit yang dialami putrinya, hal itu disampaikan oleh abang korban, Almy Sitompul (24).
"Bapak pun jadi sakit karena masalah ini, stres dia mikirin. Kita bayangkanlah bang, anak kelas 4 SD uda bisa melakukan kayak gitu. Ini bakalan jadi aib keluarga bang, bisa saja tertekan adik ku itu bang karena ini," terang alumni Unimed ini.
Sayang, saat reporter Pos Metro Medan (Grup JPNN) menyambangi kediaman pelaku, tak satupun yang berada di rumah tersebut. Namun menurut penuturan warga sekitar, Roy memang dikenal nakal dan sering main internet hingga larut malam. Tak hanya itu, pelaku juga sepertinya tidak diperhatikan keluarganya.
Ibu pelaku Uli br Sihombing kesehariannya bekerja sebagai tukang cuci, sementara ayah pelaku K. Aruan berada di Malaysia sebagai TKI. "Oh, memang bandal dia itu bang. Kami sudah tau kabarnya itu. Dia itu sering main internet sama muda-mudi sini sampai malam. Mamak sama bapaknya itu pun terkesan tak perduli sama dia," terang seorang warga yang tak bersedia namanya dikorankan.
Intan sendiri mempercayakan kasus itu ke polisi. "Kami percayakan sama polisilah untuk bereskan ini semua, stres kami pak," katanya, meninggalkan Mapolsek Medan Baru.
Kapolsek Medan Baru Kompol Doni Alexander saat dikonfirmasi mengenai permasalahan tersebut mengatakan masih memintai keterangan korban, selanjutnya akan memeriksa para saksi atas kasus tersebut. "Laporan sudah diterima, korban masih kita mintai keterangan," jelasnya.(wel/joe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditampar Istri, PNS Lapor Polisi
Redaktur : Tim Redaksi