jpnn.com, BONE - Sukarelawan Srikandi Ganjar Sulawesi Selatan menggelar pementasan drama yang diadakan di Lapangan Pattiro, Desa Pattiro, Kec. Sibulue, Kab. Bone, Selasa (11/7).
Kelas drama bersama Komunitas Basic PGSD Kabupaten Bone ini berhasil memukau penonton dengan tema yang diangkat, 'Mati Surinya Ibu Pertiwi'.
BACA JUGA: Pendiri Teater Koma Meninggal, Jajang C Noer: Dia Kawan Baik
Dalam drama ini, peserta berhasil menyampaikan pesan-pesan moral yang menggugah hati para penonton. Salah satu dari mereka mengaku merinding dan terharu saat menyaksikan pementasan yang penuh dengan keindahan dan makna mendalam tersebut.
"Drama ini merupakan drama yang sangat bagus, karena membuat para penonton terharu. (Saya) terharu, karena penghayatannya sangat luar biasa. Iya (saya) merinding, pengen nangis," kata salah seorang penonton Nova Resti Wiranti seusai kegiatan.
BACA JUGA: Kenang Perjalanan Kariernya, Cok Simbara Pernah Main Teater tak Dibayar
Nova mengatakan kelas drama yang diadakan Srikandi Ganjar ini sangat baik untuk perempuan di Bone agar mengekspresikan kemampuannya dalam drama. Dia sendiri mengaku berkeinginan menjadi aktor.
"Semoga remaja milenial sekarang bisa terus melakukan hal positif, sehingga dapat memajukan bangsa ini," ujar Nova yang merupakan mahasiswi asal Bone tersebut.
BACA JUGA: Cerita Ernest Prakasa Pertama Kali Garap Teater Musikal
Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Sulawesi Selatan Nurul Awainah menyatakan sangat gembira melihat reaksi positif penonton terhadap pementasan drama ini.
Menurutnya, kelas drama ini merupakan salah satu upaya dari Srikandi Ganjar Sulawesi Selatan untuk memberikan wadah kepada perempuan milenial yang memiliki minat dalam seni drama.
"Perempuan milenial yang ada di Bone ini sangat tertarik utamanya dengan kegiatan bidang drama, makanya pementasan hari ini berlangsung sangat mengharukan, banyak yang melihat pementasannya, dan pemeran-pemeran yang ada di teater ini juga sangat total memerankan perannya," papar Nurul.
Nurul menyatakan pihaknya berkomitmen dalam memberdayakan perempuan di berbagai bidang. Dengan pementasan drama yang menyentuh hati seperti ini, Nurul berharap dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat Indonesia untuk terus berkembang dan meraih kemajuan dalam dunia seni pertunjukan.
Serta, peserta dapat mengembangkan diri menjadi aktor dan aktris berbakat, yang mampu menginspirasi dan menghibur penonton dengan pementasan drama yang memukau.
"Kami berharap milenial ini terus mengasah minat bakatnya di bidang seni, agar mereka bisa berkreasi lebih. Entah itu setelah lulus kuliah bisa menjadi artis atau apa-apa saja yang mereka minati," tuturnya.
Setelah pertunjukan pementasan drama selesai, kegiatan tidak berhenti di situ. Para peserta kelas drama diberikan kesempatan untuk belajar dan mempraktekkan proses pembuatan drama.
Mereka diajarkan tentang tahapan-tahapan dalam membuat sebuah drama, seperti pemilihan karakter hingga latihan akting.
Para peserta dapat menggali lebih dalam mengenai teknik-teknik drama, serta memahami bagaimana sebuah drama dikembangkan dari konsep hingga menjadi pertunjukan yang siap dipentaskan.
Dalam sesi pelatihan, para peserta berkesempatan untuk mempraktekkan apa yang mereka pelajari. Mereka diajak untuk melakukan latihan-latihan intensif untuk memperbaiki kemampuan akting mereka. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diskusi Kebhinekaan dan Teater Toleransi Bangsa, Bamsoet: Intoleransi Ancaman Kemajemukan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga