Kelelawar Siluman Lukai Empat Warga

Masuk Lewat Celah Dinding

Minggu, 07 Oktober 2012 – 08:56 WIB
BIREUEN- Keresahan mulai menjalar di seantero desa wilayah Bireuen. Pasalnya, keberadaan manusia siluman yang bisa berubah bentuk menjadi kelelawar dan sosok orang tua, terus menebar teror.

Jika kemarin masih sebatas penampakan dan menganggu, namun kini sudah melukai korban. Atas kejadian tersebut, sebagian warga di beberapa dusun memilih untuk mengungsi.

Karena teror pelaku ditenggarai berilmu hitam tak kunjung terungkap, situasi di kala malam di Dusun Pasi, Desa Kuala Ceurape semakin mencekam. Anak-anak tak lagi berani pergi mengaji. Jam tidur pun lebih dipercepat serta diantara masyarakat desa memutuskan pindah sementara waktu. Mereka tak mau mengambil resiko jadi korban, selanjutnya menginap di rumah keluarga di daerah lain.

Seperti kejadian dialami empat pemuda, di Dusun Pasi, Desa Kuala Ceurape pada Sabtu dinihari (6/10), sekira pukul 03.00 wib. Penyerangan manusia jadi-jadian itu mengakibatkan Zulkifli (20) yang berprofesi sebagai nelayan, sulit bergerak.

Pasalnya, tubuh korban ditanduk oleh pelaku secara tiba-tiba. Sedangkan rekannya yakni Mukhlis (19), menderita luka-luka dibadan depan dan punggung belakang usai dicakar. Termasuk bagian bahu kanan mengalami luka gigit. Demikian juga halnya dengan Mulyadi (25), menderita luka gores bekas cakaran di lehernya. Sementara Muntasir (23) hanya dicolek sebelum OTK tersebut kabur dari TKP.

Menurut keterangan dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN), sebelum menyerang mereka berempat, seorang pelaku mengintip dari belakang gubuk lalu mencolet (menyentuh-red) bagian tubuh Muntasir. Karena pemuda ini tidur paling ujung utara, dekat dinding belakang.

Kejadian malam itu awalnya keempat pemuda mendengar suara tapak orang jalan. Saat itu, kondisi lampu dalam gubuk mati dan diduga sudah dimatikan OTK. Karena kondisi lampu di rumah sekitar tetap menyala, spontan Muntasir menjerit dan pelaku langsung masuk melompat ke dalam gubuk lewat celah dinding gubuk bagian belakang.

Sambil menyerang ke empat pemuda itu dan membuat pintu gubuk, dari batang rumbia jatuh. Para pemuda itu ikut jatuh ke tanah, serta berusaha kabur karena diserang. Bahkan manusia siluman turut melakukan pengejaran hingga ke depan gubuk. Tiba di depan, lantas seorang diantara mereka ditanduk.

"OTK itu bentuknya nyata seperti orang, sudah tua, berjenggot, tingginya sedang, rambutnya bergumpal kotor. Kukunya panjang-panjang ada sekitar 2 cm. Demikian juga teman misterius tersebut,  sama sosoknya. Ada sekitar 30 meter kami lari ke arah barat sambil minta tolong, lalu sejumlah warga datang. Pelaku langsung lari kearah selatan, menuju arah tambak. Saat tidur di gubuk, Zulkifli ujung selatan, Mukhlis kedua, Mulyadi ke tiga, dan Muntasir diujung utara dekat dinding belakang," terang Mukhlis.

Kejadian ini memicu keresahan dan dinilai semakin menjadi-jadi. "Warga kami sekarang ketakutan dan sebagian pilih mengungsi, terutama kaum wanita dan anak-anak," terang Imum Mukim Ule Kuta Jailani didampingi Imum chik mesjid Alue Kuta, M.Nusyah Ahmad dan Sekdes Kuala Ceurape, Salahuddin disertai sejumlah warga.
Sementara itu, Kapolsek Jangka Ipda M.Amin R dikonfirmasi Metro Aceh, Sabtu (6/10) kemarin menghimbau agar warga kembali mengaktifkan siskamling. (rah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cucu Pemilik Kontrakan Dicabuli Penghuni

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler