jpnn.com, BONTANG - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjalin kerja sama dengan Pupuk Kaltim dalam mengelola kawasan konservasi laut di Kota Bontang.
Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama yang digelar di Kantor DKP Provinsi Kaltim, Senin (8/5).
BACA JUGA: PT Badak LNG Belajar ke Pupuk Kaltim untuk Kembangkan Program Keramba Jaring Apung
Kepala DKP Kaltim, Irhan Hukmaidy menjelaskan kerja sama tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan ruang laut sebagaimana yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 27 tahun 2021, tentang Kawasan Konservasi di Kota Bontang.
"Apalagi sejauh ini kita juga belum memiliki UPTD khusus untuk pengelolaan kawasan konservasi kelautan, makanya kita perlu kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya ini dengan Pupuk Kaltim di kawasan Bontang," ujar Irhan.
BACA JUGA: Laba Bersih Semen Baturaja Naik Capai 103%
Secara aturan, ungkap Irhan, penandatanganan kerja sama tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri kelautan Nomor 21 tahun 2015, tentang perjanjian kerjasama kemitraan.
Irhan berharap melalui kerja sama tersebut, pengelolaan kawasan konservasi kelautan kedepannya bisa lebih maksimal, terutama melakukan pemetaan terkait potensi-potensi yang perlu ditingkatkan pengelolaannya.
BACA JUGA: PascaLebaran, Pupuk Kaltim Pastikan Stok Pupuk Dalam Kondisi Aman
"Tentu harapan akhirnya pengelolaan kawasan konservasi kelautan ini bisa terus di lestari dan berkelanjutan, sehingga dapat terbentuk ekosistem yang pulih kembali serta dapat dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi," serunya.
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta menjelaskan, sebenarnya Pupuk Kaltim sejak 2009 telah berkomitmen untuk meningkatkan rehabilitasi pengelolaan kawasan konservasi kelautan, terutama di Kota Bontang.
Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti rehabilitasi taman laut yang berdekatan dengan kawasan Pupuk Kaltim melalui penanaman terumbu karang dengan luasan mencapai 10 Hektar (Ha).
Dalam prosesnya, Pupuk Kaltim melibatkan kelompok nelayan yang dulunya pernah melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan pengeboman yang berdampak besar bagi kerusakan terumbu karang.
"Salah satu kelompok ini bernama Kimasea yang telah dibentuk sejak 2017. Kimasea bersama Pupuk Kaltim telah berhasil menurunkan ratusan terumbu buatan yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang di perairan Bontang," jelasnya.
Menurut Hanggara, kegiatan ini bisa memberikan dampak positif, hal tersebut terlihat dari cakupan terumbu karang yang sudah tumbuh mencapai 3.557 meter persegi dan area jelajah nelayan yang menjadi semakin dekat karena perbaikan ekosistem ikan dan ketersediaan ikan yang semakin lebih baik.
"Semoga kerja sama ini nanti bisa membantu pengembangan taman wisata, perikanan dan kelautan, dan tentunya mendukung kelestarian lingkungan," harapnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada