jpnn.com, WONOSOBO - Ulama sekaligus pimpinan Ponpes Darussalam Wonosobo KH Baihaqi meminta kelompok yang menentang pemerintahan sah untuk keluar dari Indonesia.
Baihaqi menyampaikan hal tersebut saat bertemu kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Wonosobo, Jumat (22/2).
BACA JUGA: PSI Dorong Wirausahawan Muda Karanganyar Go International
Baihaqi mengaku orang tuanya pernah berwasiat akan terulang sejarah di mana datang kelompok yang menentang pemerintahan yang sah. Baihaqi pun melihat ancaman itu sudah tampak.
"Ketika sekarang benar-benar muncul kelompok-kelompok yang menunjukkan sikap demikian, terus terang saya dan lingkungan merasa khawatir," kata dia.
BACA JUGA: Survei: PDIP Merosot, PSI Tembus PT
Oleh karena itu, Baihaqi bersama pengurus ponpes yang tergabung dalam Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) secara sukarela mendukung Jokowi - Ma’ruf Amin untuk mempertahankan NKRI dari rongrongan orang-orang yang mencoba mengganti ideologi negara.
Demikian halnya dengan partai politik. Partai apa pun, kata Baihaqi, selama berkomitmen membentengi NKRI dan Pancasila, akan didukungnya.
BACA JUGA: Pangi Apresiasi PSI Tak Sajikan Menu Mantan Koruptor
“Apalagi mengingat leluhur saya secara langsung ikut berperang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di masa lalu," terang Baihaqi.
Dia juga mengingatkan anak muda harus menjadi lokomotif penggerak bangsa di masa depan. Baihaqi pun menitipkan hal itu kepada PSI.
"Saya mengapresiasi anak muda PSI yang memiliki semangat untuk memelihara wawasan kebangsaan di masyarakat. Saya titip untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia," pungkas Baihaqi.
Sementara itu, Ketua DPP PSI Tsamara Amany memastikan akan terus mengawal negeri ini. Tsamara menekankan pihaknya akan melawan siapa pun kelompok atau individu yang berupaya mengganti ideologi Pancasila.
"PSI akan menjadi partai terdepan yang melakukan itu. PSI akan memastikan agar diskriminasi dalam bentuk apa pun tidak terjadi lagi ke depannya," jelas Tsamara. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putra Kiai Maruf Amin Ingatkan Bahaya Hoaks untuk NKRI
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga