Survei: PDIP Merosot, PSI Tembus PT

Jumat, 22 Februari 2019 – 16:15 WIB
Para ketua umum ataupun perwakilan partai politik memperlihatkan nomor urut kontestan Pemilu 2019 hasil pengundian di KPU, Minggu (18/2) malam. Foto: Igman/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research memperlihatkan bahwa elektabilitas partai lama kebanyakan stagnan, bahkan ada yang merosot. Sementara, beberapa partai baru justru menunjukkan tren yang menggembirakan.

PDIP adalah salah satu yang elektabilitasnya merosot. Parpol utama pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin itu sekarang elektabilitasnya di angka 22,9 persen. Padahal, pada periode November elektabilitas PDIP sebesar 25,7 persen.

BACA JUGA: Pangi Apresiasi PSI Tak Sajikan Menu Mantan Koruptor

"Penurunan elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih muslim ke partai-partai nasionalis lainnya,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (22/2).

BACA JUGA: Survei LSI Denny JA: PDIP Kuasai Pileg 2019

BACA JUGA: Safari Politik Kebangsaan PDIP Sambangi Kaum Milenial Bandung

Vivin menyebut, faktor paling kuat yang menandai fenomena penurunan elektabilitas karena bergabungnya mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Publik masih sangat resisten dengan kemunculan Ahok dalam kancah politik nasional.

“Memori kasus penistaan agama pada Pilkada DKI terus terjaga, terlebih momentum reuni Alumni 212 yang tak pernah surut dukungan luas masyarakat,” imbuh Vivin.

BACA JUGA: Bersih dari Mantan Koruptor Jadi Modal Kuat PSI

Di sisi lain, elektabilitas lainnya seperti Partai Gerindra, Golkar, dan Demokrat yang cenderung stabil. Sedangkan NasDem, PSI, dan Perindo mengalami peningkatan elektabilitas. “Elektabilitas Gerindra masih berada pada angka 14,8 persen, Golkar 10,5 persen, dan Demokrat 4,7 persen,” papar Vivin.

Sementara itu NasDem sedikit mengalami kenaikan menjadi 4,3 persen, mendekati posisi Demokrat sebagai juru kunci lima besar. Demikian pula dengan Perindo yang naik elektabilitasnya menjadi 3,4 persen. Kenaikan paling signifikan terjadi pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Melejit ke angka 4,1 persen, PSI kini mengamankan posisi untuk dapat lolos menembus parliamentary threshold,” kata Vivin.

BACA JUGA: Bos Puskaptis Sebut 10 Lembaga Survei Ini Tidak Kredibel

Lompatan elektabilitas PSI cukup menarik, mengingat keseriusan kader-kadernya dalam membangun awareness kepada publik, lanjut Vivin. "Cara PSI berkampanye dengan meluncurkan video pendek Grace Natalie menimbulkan perbincangan publik,” jelas Vivin.

Publik tampaknya merindukan politik yang riang dan gembira, alih-alih adu kebohongan dan kebencian seperti marak di media sosial. "Video PSI tersebar luas di berbagai platform media sosial termasuk grup-grup Whatsapp,” tutur Vivin.

Untuk diketahui, Survei indEX Research dilakukan pada 11-15 Februari 2019, dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertarung di Dapil Jabar 1, Bagaimana Elektabilitas Giring Ganesha?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler